Politik, gemasulawesi – Herman Khaeron, yang merupakan Ketua DPP Partai Demokrat, menyatakan jika pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan mengalokasikan anggaran lain untuk dapat menjalankan program makan siang gratis.
Menurut Herman Khaeron, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka juga akan memperhatikan skala prioritas untuk masing-masing pos anggaran.
Dalam kesempatan tersebut, Herman Khaeron meyakini jika dana BOS atau Bantuan Operasional Sekolah tidak akan dikorbankan.
Herman mengungkapkan jika anggaran untuk stunting dan anggaran kekurangan gizi dapat dimigrasikan ke anggara program makan siang gratis.
Herman Khaeron yang juga merupakan juru bicara dari Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengungkapkan jika alokasi program makan siang gratis akan sangat bergantung kepada penyusunan anggaran untuk tahun 2024.
“Hal tersebut dikarenakan pasangan capres dan cawapres yang terpilih pada pilpres tahun 2024 akan menggunakan seperempat dari anggaran APBN tahun 2024,” katanya.
Baca Juga:
Abraham Samad Sebut Film Dirty Vote Seribu Persen Kebenarannya, Terkait Dugaan Kecurangan Pemilu
Herman Khaeron menuturkan apalagi sumber anggaran untuk program makan siang gratis yang merupakan program unggulan dari Prabowo dan Gibran nantinya akan ditetapkan bersama-sama oleh DPR dan pemerintah.
“Tidak perlu berpolemik, karena nantinya akan dilakukan pembahasannya di DPR,” terangnya.
Sebelumnya, Ahmed Zaki Iskandar, yang merupakan Tenaga Ahli Menko Perekonomian, membantah anggapan jika program makan siang gratis akan menggunakan anggaran BOS reguler.
Baca Juga:
Terkait Pemilu Tahun 2024, Eros Djarot Sebut Kecurangan Telah Terjadi dari Awal
“Sejauh ini, baru ada ada usulan jika program makan siang gratis akan menggunakan BOS spesifik atau afirmatif yang diletakkan di rekening yang berbeda,” ujarnya.
Menurut Zaki, usulan tesebut datang bukan dari dalam kementerian, melainkan dari Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang.
“Usulan itu disampaikan setelah simulasi makan siang gratis diadakan di SMPN 2 Curug, Tangerang, beberapa waktu yang lalu,” paparnya.
Zaki mengakui jika dirinya sempat diserang setelah ada penyebutan kata BOS sebagai sumber pendanaan program makan siang gratis.
Zaki menyatakan padahal pemerintah pusat melalui Kemenko Perekonomian ataupun Kabupaten Tangerang hingga kini masih melakukan kajian yang mendalam, terutama dengan berbagai kemungkinan pembiayaan makan siang gratis. (*/Mey)