Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, militer penjajah Israel membenarkan adanya seorang tentara yang mengunggah video dirinya melemparkan Al Quran ke dalam api di Jalur Gaza.
Diketahui jika tentara penjajah Israel tersebut memposting rekaman itu di Instagram.
Militer penjajah Israel mengatakan pihaknya akan membuka penyelidikan.
Mereka juga menegaskan kepada media penyiaran jika insiden itu tidak konsisten dengan nilai-nilainya.
Di sisi lain, pasukan penjajah Israel dikabarkan memasuki kota sebelah barat Hebron, Idhna, Tepi Barat.
Pasukan penjajah Israel mendirikan pos pemeriksaan militer di pintu masuk selatan kota tersebut.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Kolombia, Luis Gilberto Murillo, mengatakan Presiden Kolombia, Gustavo Petro, telah memerintahkan pembukaan kedutaan besar di Ramallah, Tepi Barat.
Disebutkan jika langkah ini dilakukan beberapa minggu setelah Petro memutuskan hubungan diplomatik dengan penjajah Israel terkait dengan perang di Jalur Gaza.
Dia mengungkapkan jika itu adalah langkah selanjutnya yang akan diambil oleh Kolombia.
Sebelumnya, Petro mengkritik keras Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, dan meminta untuk bergabung dalam kasus Afrika Selatan yang menuduh penjajah Israel melakukan genosida di ICJ atau Mahkamah Internasional.
Di pihak lain, Kantor Urusan Kemanusiaan PBB atau OCHA menyampaikan kasus diare, infeksi pernafasan dan sindrom penyakit kuning melonjak setelah serangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel terhadap Rafah.
Penangguhan pengiriman bantuan di Rafah yang diumumkan pada hari Selasa, tanggal 21 Mei 2024, juga terus berlanjut.
Baca Juga:
Termasuk Wanita Hamil, Bom Penjajah Israel Dilaporkan Menewaskan 10 Orang di Jalur Gaza Tengah
Selain menyerang Jalur Gaza, tentara penjajah Israel juga meningkatkan serangan di Tepi Barat.
Jumlah korban tewas akibat serangan yang dilakukan pasukan penjajah Israel di Jenin, di Tepi Barat, dikabarkan telah meningkat menjadi 11 orang.
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, diantara mereka yang tewas adalah 4 anak-anak, 2 remaja yang berusia 15 tahun dan 2 remaja yang berusia 16 tahun.
“Pasukan penjajah Israel melukai sedikitnya 25 orang dalam serangan yang dimulai di hari Selasa pagi,” ujar mereka. (*/Mey)