Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, seorang bayi inkubator di RS Kamal Adwan, yang terletak di Beit Lahiya, Jalur Gaza bagian utara, meninggal setelah mesin oksigen di rumah sakit tersebut berhenti bekerja.
Dikabarkan jika kurangnya bahan bakar yang menyediakan listrik untuk inkubator di rumah sakit-rumah sakit di Jalur Gaza telah mengakibatkan kematian beberapa bayi prematur selama beberapa bulan terakhir serangan penjajah Israel di Jalur Gaza.
Kejadian tersebut terjadi kemarin, tanggal 20 Mei 2024, waktu Palestina.
Sementara itu, hampir 40 persen penduduk Jalur Gaza telah mengungsi selama 2 minggu terakhir.
Hal itu disampaikan oleh Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB atau OCHA dalam pernyataan terbarunya kemarin, 20 Mei 2024.
OCHA juga memperingatkan akan terjadinya lonjakan yang lebih lanjut untuk angka kekurangan gizi dan penyakit menular akibat pengungsian ke daerah-daerah yang kekurangan makanan, air dan persediaan dasar yang lainnya.
“Kementerian Kesehatan Gaza juga telah meminta dukungan untuk mengatasi kekurangan obat-obatan yang akut di wilayah tersebut,” katanya.
Di sisi lain, Pertahanan Sipil mengatakan kru mereka berhasil menemukan 8 jenazah orang yang tewas dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel terhadap sebuah apartemen di lingkungan Sheikh Radwan di Kota Gaza.
Pertahanan Sipil juga menyatakan pihaknya mampu menyelamatkan sejumlah orang yang terluka.
Di sisi lain, setidaknya 13 orang tewas dalam serangan penjajah Israel ketika jet tempur terus meluncurkan serangan di Kamp Pengungsi Jabalia di Jalur Gaza utara.
Dalam peristiwa yang terjadi kemarin, tanggal 20 Mei 2024, sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan setidaknya 5 warga Palestina lainnya tewas dalam sebuah serangan yang menghantam sebuah rumah di Beit Lahiya, Jalur Gaza utara.
“Beberapa orang yang lainnya terluka dalam serangan tersebut,” ujarnya.
Setelah sebelumnya sempat menarik pasukan, pasukan penjajah Israel telah melanjutkan serangan darat dan udara yang intens di Jalur Gaza utara, yang dilanda krisis kelaparan, selama sekitar 1 minggu ini. (*/Mey)