Internasional, gemasulawesi – Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina menyatakan jika tentara penjajah Israel menahan sekitar 18 orang warga Palestina di Tepi Barat.
Menurut Komisi Urusan Tahanan dan Masyarakat Tahanan Palestina, penangkapan baru yang terjadi di hari Minggu, tanggal 19 Mei 2024, menjadikan jumlah total warga Palestina yang ditahan oleh pasukan penjajah Israel sejak tanggal 7 Oktober 2023, yang merupakan hari dimulainya perang, menjadi 8.775 orang.
Diketahui jika penangkapan tersebut dilakukan oleh pasukan penjajah Israel terutama di Tulkarem, Nablus, Yerusalem, Betlehem dan Ramallah.
“Selama penangkapan, pasukan penjajah Israel juga memukuli dan menganiaya warga Palestina serta merusak rumah dengan properti mereka,” ujar mereka.
Di Tepi Barat, ketegangan meningkat sejak perang dimulai di Jalur Gaza.
Selain itu, diketahui lebih dari 500 warga Palestina telah terbunuh dan hampir 5.000 lainnya yang terluka akibat tembakan yang diluncurkan oleh tentara penjajah Israel.
Hal tersebut disampaikan oleh Kementerian Kesehatan Palestina.
Sementara itu, di Jalur Gaza bagian selatan, sekitar 5 orang warga Palestina meninggal dalam waktu 24 jam akibat serangan penjajah Israel.
Hal tersebut disampaikan oleh sumber medis yang tidak disebutkan namanya di RS Kuwait yang berada di Rafah, Jalur Gaza bagian selatan.
Di sisi lain, sebelumnya, pasukan penjajah Israel mengungkapkan mereka telah menemukan 3 jenazah warga penjajah Israel di Jalur Gaza.
Juru bicara militer penjajah Israel, Laksamana Muda Daniel Hagari, ketiga jenazah tersebut diidentifikasi bernama Amit Buskila, Yitzhak Gelenrter dan Shani Louk.
“Jenazah-jenazah tersebut diambil dalam operasi gabungan yang dilakukan oleh militer penjajah Israel dan badan intelijen Shin Bet,” katanya.
Namun, Daniel Hagari juga tidak memberikan rincian dimana tepatnya mereka ditemukan.
Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan dalam sebuah pernyataan jika hatinya hancur dikarenakan kehilangan yang begitu besar.
“Seluruh hati kami bersama mereka pada saat mereka mengalami kesedihan yang mendalam,” ungkapnya. (*/Mey)