Internasional, gemasulawesi – Human Rights Watch, Euro Mediterania, menyatakan jika penutupan jalur darat Rafah setelah direbut oleh militer penjajah Israel telah membuat banyak warga Palestina yang terluka atau sakit tewas.
Organisasi hak asasi manusia yang berbasis di Jenewa, Swiss, tersebut menyebabkan lebih dari 11.000 orang warga Palestina yang terluka akibat perang tidak mendapatkan perawatan medis darurat yang diperlukan oleh mereka di luar Jalur Gaza.
“Sementara itu, lebih dari 10.000 pasien kanker dan juga setidaknya 2.000 pasien dengan penyakit yang lain, yang diantaranya adalah sekitar 750 anak-anak, memerlukan perawatan di luar Jalur Gaza,” kata mereka dalam sebuah pernyataan kemarin, tanggal 18 Mei 2024, waktu setempat.
Euro Mediterania juga mengatakan kurang dari 4.000 pasien kanker telah diberikan izin meninggalkan Jalur Gaza untuk menerima perawatan di luar negeri sejak perang meletus di bulan Oktober tahun 2023.
“Namun, dalam praktiknyam hanya sekitar 600 pasien yang melakukannya dan pasien lainnya saat ini menghadapi masa depan yang tidak pasti akibat penutupan penyeberangan Rafah, mengingat sebagian besar pengobatan kanker tidak tersedia di Jalur Gaza,” ujar mereka.
Di sisi lain, Badan Pertahanan Sipil di Jalur Gaza juga menyatakan para pekerja medis berusaha untuk menyelamatkan warga Palestina dari bawah reruntuhan dengan tangan mereka.
Diketahui jika sebelumnya, serangan udara terjadi di dekat RS Kamal Adwan di Jalur Gaza bagian utara.
Disebutkan jika 10 jenazah ditemukan dan sejumlah warga Palestina lainnya terluka setelah beberapa rumah dihantam.
Serangan lainnya terlihat terjadi di area terdekat saat tim penyelamat terus menggali.
Sementara itu, kritikan juga datang dari Fatah mengenai dermaga bantuan Amerika Serikat di Jalur Gaza.
Abdel Fatah Doleh, yang merupakan juru bicara Fatah, mengatakan pengumuman AS jika dermaga bantuan kini telah berfungsi memperkuat pendudukan penjajah Israel dan mengisolasi wilayah pesisir Jalur Gaza.
“Langkah ini juga memungkinkan penjajah Israel untuk melanjutkan serangannya terhadap Rafah dan mengendalikan sepenuhnya di wilayah tersebut,” terangnya. (*/Mey)