Internasional, gemasulawesi – Operasi militer besar-besaran penjajah Israel yang melibatkan puluhan kendaraan terus berlanjut hingga malam hari di kamp Jenin di Tepi Barat.
Para saksi mata mengatakan saat malam tiba, suara tembakan dan ledakan masih terdengar saat kendaraan militer pasukan penjajah Israel bergerak di kamp pengungsi yang sedang berada dalam keadaan gelap di dekat kota, namun, intensitas pertempuran telah menurun.
Diketahui jika peristiwa tersebut terjadi pada tanggal 21 Mei 2024, waktu Palestina.
Baca Juga:
Termasuk Wanita Hamil, Bom Penjajah Israel Dilaporkan Menewaskan 10 Orang di Jalur Gaza Tengah
Hazim Masarwa, yang merupakan pengemudi ambulans, menyatakan pasukan yang menyamar tiba-tiba menyerbu daerah tersebut dan menembaki siapa saja yang bergerak di jalan.
“Mereka menargetkan apa pun yang bergerak,” katanya.
Pihak berwenang menyampaikan seorang guru dan seorang dokter, keduanya sedang dalam perjalanan untuk bekerja di kota tersebut, serta seorang anak berusia 15 tahun dan seorang anak berusia 16 tahun, termasuk ke dalam 7 orang yang tewas.
Di sisi lain, Inggris telah menjanjikan 140.000 atau 178 ribu USD untuk membantu mendukung dokter dan praktisi kesehatan yang merawat pengungsi Palestina di Qatar.
Pendanana tersebut akan digunakan untuk melatih para profesional medis mengenai praktik terbaik dalam perawatan trauma dan mencakup penilaian kebutuhan kesehatan mental pasien Palestina di negara teluk.
Di pihak lain, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, menyatakan sanksi terhadap pejabat ICC adalah kemungkinan respons terhadap permintaan surat perintah penangkapan yang akan dikeluarkan untuk para pemimpin penjajah Israel atas perang di Jalur Gaza.
Lindsey Graham, yang merupakan senator Partai Republik, menyebutkan kepada Blinken pada sidang sub komite alokasi Senat bahwa dia menginginkan tindakan dan bukan hanya kata-kata atas permintaan Karim Khan agar surat perintah dikeluarkan terhadap PM Benjamin Netanyahu dan Menteri Pertahanan penjajah Israel.
Graham kemudian bertanya kepada Joe Blinken apakah dia akan mendukung upaya bipartisan untuk memberikan sanksi kepada ICC.
Sebelumnya, dilaporkan jika Blinken mengatakan pemerintahannya akan dengan senang hati bekerja sama dengan anggota parlemen untuk merumuskan tanggapan yang tepat terhadap permintaan jaksa ICC.
Joe Biden juga menyebut jika tindakan tersebut sangat salah arah. (*/Mey)