Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, pasukan penjajah Israel telah membunuh seorang remaja laki-laki Palestina yang masih berusia 13 tahun dalam penyerbuan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel dalam serangan yang terjadi pada hari Sabtu dini hari, tanggal 30 Maret 2024, di Qabatiya.
Serangan tersebut juga menyebabkan 2 pemuda Palestina lainnya terluka.
Disebutkan jika Qabatiya yang menjadi lokasi terjadinya serangan adalah sebuah kota yang terletak di sebelah selatan kamp pengungsi Jenin, yang berada di Tepi Barat.
Menurut Direktur RS al-Razi di Jenin, remaja yang dibunuh oleh pasukan penjajah Israel tersebut adalah Moatsem Nabil Abu Daed.
Sementara itu, 2 pemuda Palestina lainnya yang terluka akibat tembakan yang ditujukan oleh pasukan penjajah Israel, 1 orang diantaranya berada dalam kondisi yang serius.
Sumber lokal yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika pasukan khusus penjajah Israel memasuki Qabatiya dengan kendaraan sipil menjelang penggerebekan oleh tentara penjajah Israel.
Baca Juga:
Terdiri dari Sejumlah Dokter, WHO Terjunkan Tim Medis Internasional ke RS Kamal Adwan di Jalur Gaza
Dia menambahkan jika mereka kemudian mengerahkan para penembak jitu di atap-atap rumah, melakukan penggeledahan di beberapa rumah, serta menangkap seorang ayah dan juga anaknya di 1 rumah.
“Konfrontasi dengan kekerasan terjadi ketika penduduk setempat berusaha melawan serangan militer tersebut,” katanya.
Selain itu, terjadi juga baku tembak antara pejuang perlawanan Palestina dan pasukan penjajah Israel di Qabatiya.
Konfrontasi lainnya antara para pemuda Palestina dan tentara penjajah Israel juga terjadi di Beit Ummar, yang berada di sebelah utara Hebron, Tepi Barat.
Konfrontasi tersebut mengakibatkan seorang remaja berusia 13 tahun lainnya terluka karena pecahan peluru di leher dan puluhan lainnya menderita dampak gas yang disebarkan oleh penjajah Israel.
Dikabarkan jika cedera leher yang diderita remaja tersebut digambarkan sebagai cedera yang sedang oleh staf medis yang merawatnya.
Sementara itu, perang yang terjadi sejak tanggal 7 Oktober 2023 tersebut telah menyebabkan 32.623 warga Palestina tewas dan 75.092 lainnya terluka. (*/Mey)