Internasional, gemasulawesi – Kementerian Kesehatan Gaza mengeluarkan imbauan untuk warga Palestina di Jalur Gaza tengah dan utara untuk tidak pergi ke kawasan al-Rashid dan juga Bundaran Kuwait untuk mengambil paket bantuan kemanusiaan.
Dalam imbauan tersebut, Kementerian Kesehatan Gaza juga mengatakan jika imbauan tersebut dikeluarkan karena bahaya serangan penjajah Israel.
Imbauan tersebut dikeluarkan Kementerian Kesehatan Gaza setelah 2 orang yang menunggu bantuan di Bundaran Kuwait dilaporkan terluka parah setelah ditembak oleh penembak jitu penjajah Israel.
Kementerian Kesehatan Gaza meminta masyarakat untuk tidak berkumpul di sekitar konvoi bantuan kemanusiaan.
Mereka menyatakan jika lebih baik untuk warga Palestina menunggu bantuan didistribusikan.
“Selain itu, sistem kesehatan di Jalur Gaza tengah dan juga utara tidak dapat lagi merawat puluhan orang yang terluka setiap hari akibat agresi penjajah Israel,” kata mereka.
Sementara itu, jet tempur penjajah Israel telah menargetkan sebuah rumah tinggal di dekat sekitar RS Kuwait.
Dikabarkan ada pengawasan aktif menggunakan drone di wilayah Rafah dan juga di dekat rumah sakit.
Beberapa orang juga dilaporkan tewas dalam serangan udara semalaman di wilayah Rafah yang kini menampung banyak pengungsi.
Baca Juga:
Mencoba Mendapatkan Bantuan yang Jatuh ke Laut, 7 Orang Warga Palestina Dikabarkan Tenggelam
Banyak dari rumah-rumah yang menjadi target serangan berada di sebelah lahan pertanian yang dipenuhi dengan kamp-kamp pengungsian sementara untuk para pengungsi di Jalur Gaza.
Di sisi lain, seorang tentara penjajah Israel yang berusia 21 tahun tewas dalam pertempuran di Khan Younis.
Tentara tersebut diidentifikasi sebagai Sersan Nisim Kachlon yang berasal dari Batalyon Rotem Brigade Givati.
Baca Juga:
Masih Belum Dihentikan, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menyerbu Nablus di Tepi Barat
Dalam pernyataannya, militer mengungkapkan jika kematian Kachlon menjadikan jumlah korban tewas pasukan penjajah Israel dalam pertempuran darat di Jalur Gaza menjadi 253 orang.
Warga yang tinggal di dekat RS al-Shifa juga melaporkan mereka mendengarkan ledakan di dalam dan di sekitar fasilitas medis tersebut.
Mohammad Jamal, yang merupakan salah seorang warga Palestina yang tinggal kurang lebih 1 kilometer dari RS al-Shifa, mengatakan dia melihat kepulan asap yang berasal dari bangunan di dalam kompleks medis RS al-Shifa.
“Zona perang, seperti inilah yang terlihat di dalam dan juga di sekitar RS al-Shifa,” ujarnya. (*/Mey)