Internasional, gemasulawesi – Agresi Israel yang dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu menyisakan banyak kepedihan untuk rakyat Palestina yang lainnya.
Akibat lainnya adalah makanan yang sangat menipis untuk rakyat Palestina yang juga kesulitan mendapatkan bahan makanan dengan blokade dan perang yang menghambat bantuan makanan dan juga kebutuhan dasar lainnya.
Sejumlah warga Gaza bahkan dilaporkan harus menggali di balik reruntuhan makanan untuk mendapatkan bahan makanan seperti sekantong tepung yang akan mereka gunakan untuk membuat roti.
Salah satu warga Palestina juga mengakui jika dia harus membawa 6 botol minyak dengan harapan dapat mengais sisa makanan yang kemungkinan ada di bawah beberapa bangunan.
Yang lainnya bahkan harus melalui perdebatan karena harus menemukan sekantong tepung atau mungkin the.
Dikatakan jika aktivitas sehari-hari itu merupakan pemandangan sehari-hari yang terjadi di Dier Al-Balah, Gaza, Palestina.
Salah seorang warga Palestina mengakui jika itu telah menjadi pemandangan sehari-hari setelah perang terjadi dan mereak harus mengungsi.
“Ini semua karena kami kelaparan,” kata Kamil Al-Raie.
Organisasi PBB, WFP, menyatakan jika seluruh penduduk Gaza memerlukan makanan.
Sementara itu, salah satu masjid bersejarah Palestina, Masjid Agung Bersejarah Omari, kini hanya tinggal menyisakan menara setelah Israel menggempurnya habis beberapa waktu yang lalu.
Satu-satunya yang tersisa adalah menaranya yang juga dapat roboh kapan saja.
Kementerian Pariwisata dan Purbakala Gaza menyatakan jika kejahatan yang menargetkan dan menghancurkan situs arkeologi harus mendorong dunia dan juga UNESCO mengambil tindakan yang diperlukan.
“Ini untuk melestarikan dan warisan perbudayaan dan budaya yang besar ini,” ujar perwakilan mereka.
Masjid Agung Omari sendiri merupakan situs suci umat Kristen dan Islam yang telah ada sejak abad ke-5.
Namanya diambil dari nama khalifah kedua umat Islam dan juga sahabat Nabi Muhammad SAW, Umar Bin Khattab.
Terkait hal ini, penduduk Gaza ramai-ramai menyuarakan kemarahan dan kesedihan mereka atas hancurnya Masjid Agung Omari. (*/Mey)