Ekonomi, gemasulawesi – Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyatakan jika hingga hari Kamis pukul 23.00 WIB, sebanyak 9.601.041 orang telah melaporkan SPT atau surat pemberitahuan tahunan PPh (pajak penghasilan).
Menurut Menteri Keuangan, Sri Mulyani, jumlah pelaporan SPT pajak penghasilan tersebut naik sekitar 7,7 persen dari tahun sebelumnya, yakni tahun 2023.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menyebutkan jika itu merupakan suatu hal yang baik.
“Kami dari sisi Kementerian Keuangan menyampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah melaporkan SPTnya,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Keuangan juga menghimbau agar masyarakat untuk segera melaporkan SPT pajak tahunannya hingga batas waktu akhir di tanggal 31 Maret 2023.
Sri Mulyani menyatakan jika seluruh masyarakat yang mempunyai pendapatan diatas pendapatan yang tidak dikenai pajak, di atas 54 juta per tahun, diharapkan untuk segera melakukan pengisian SPT tahun 2023-nya.
Baca Juga:
Pemberian THR dan Gaji ke 13 untuk ASN, Pengamat Sebut Bertujuan Tingkatkan Konsumsi Masyarakat
“Presiden Jokowi juga telah membuat pelaporan untuk SPT pajak mereka,” ujarnya.
Menkeu melanjutkan jika Wakil Presiden Ma’ruf Amin juga telah melakukan hal yang sama.
Sri Mulyani menambahkan jika keduanya telah melakukan kewajiban yang dimaksud, dimana disampaikan dalam bentuk penyerahan elektronik.
“Untuk tahun 2024, masih ada beberapa hari untuk warga Indonesia melakukan pelaporan SPT yang dapat dilakukan secara elektronik,” ucapnya.
Dia menegaskan jika masyarakat tidak perlu untuk datang ke kantor pajak.
Menkeu memaparkan jika masyarakat masih bingung dalam melakukan pelaporan SPT, maka dapat menanyakannya langsung ke Dirjen Pajak Kementerian Keuangan.
Baca Juga:
Untuk Kurangi Impor, Kementan Dorong Pengembangan Produksi Bawang Putih
Sebelumnya, dikabarkan jika Presiden Jokowi bersama dengan para menteri Kabinet Indonesia Maju bersama-sama melaporkan SPT PPh di Istana Negara pada hari Jumat, tanggal 22 Maret 2024.
Diketahui jika Presiden Jokowi melaporkan SPT secara simbolis yang dipandu oleh Dirjen Pajak Kemenkeu, Suryo Utomo.
Kepala Negara melaporkan SPT PPh-nya secara online dengan menggunakan laptop.
Sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani, juga sempat menyebutkan jika gejolak yang terjadi dalam perekonomian dunia ikut memberikan dampak pada kinerja neraca perdagangan dalam negeri.
Diketahui jika surplus neraca perdagangan mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi sekitar 870 juta USD di bulan Februari tahun 2024. (*/Mey)