Ekonomi, gemasulawesi – Kementerian Pertanian atau Kementan dilaporkan mendorong pengembangan produksi bawang putih, yang terutama di wilayah tropis.
Kementerian Pertanian menyatakan jika hal ini dilakukan untuk mengurangi impor, selain juga untuk memenuhi kebutuhan bawang putih masyarakat Indonesia secara nasional.
Prihasto Setyanto, yang merupakan Direktur Jenderal Holtikultura Kementerian Pertanian, menyebutkan jika Kabupaten Temanggung di Provinsi Jawa Tengah sangat cocok untuk pengembangan bawang putih.
“Hal ini dilihat dari 5 tahun yang lalu produktivitas bawang putih terus menerus naik,” katanya.
Prihasto Setyanto menyampaikan jika di Kabupaten Temanggung ada sekitar 700 hektare areal pertanian yang telah ditanami bawang putih.
Dia menambahkan jika dari data BPS, produktivitas bawang putih sekarang naik menjadi 7,3 ton per hektarenya, dari yang sebelumnya hanya sekitar 6,3 atau 6,5 ton.
Baca Juga:
Hari Pertama Ramadhan, Harga Pangan di Seluruh Komoditas Dilaporkan Alami Kenaikan Secara Nasional
Hal tersebut disampaikannya saat melakukan panen perdana bawang putih di Desa Kruwisan, Kecamatan Kledung, Temanggung, Jawa Tengah.
“Melihat meningkatnya produktivitas panen, pihak Kementerian Pertanian terus melakukan pengembangan di wilayah yang strategis lain, seperti di Kabupaten Temanggung,” terangnya.
Menurut Prihasto Setyanto, ini berarti telah ada perubahan-perubahan yang sangat siginifikan dari apa yang telah diintervensi.
“Juga kerja sama yang dilakukan dengan pemerintah pusat dan daerah sangat mendukung untuk upaya pengembangan bawang putih,” ujarnya.
Prihasto Setyanto melanjutkan jika salah satunya adalah Desa Kruwisan, yang sebelumnya memiliki tanaman maupun ukuran bawang yang telah besar-besar.
“Sebelumnya kecil-kecil,” ucapnya.
Prihasto memaparkan jika bawang putih menjadi salah satu komoditas yang strategis yang diperlukan oleh masyarakat sebagai bumbu dapur sehari-hari.
Prihasto Setyanto mengungkapkan jika untuk sekarang ini, hampir seluruh pemenuhan bawang putih bersumber dari kebijakan impor yang dilakukan oleh pemerintah.
Lebih lanjut, Prihasto menyampaikan jika ini menjadi suatu kesempatan yang cukup menjanjikan untuk para petani.
Baca Juga:
Alami Pertumbuhan, DJP Kemenkeu Catat Sebanyak 7 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan 2023
“Kita ke depannya juga mengupayakan semaksimal mungkin agar impor bawang putih dapat dikurangi secara perlahan,” jelasnya.
Dia mengakui jika saat ini, sekitar 95% bawang putih tergantung dari impor. (*/Mey)