Dilaksanakan Setelah Sidang Isbat, Menko Airlangga Sebut Pemerintah Akan Salurkan BLT Mitigasi Risiko Pangan Sebelum Idul Fitri 2024

Ket. Foto: Menko Airlangga Menyatakan Jika Pemerintah Akan Menyalurkan BLT Mitigasi Risiko Pangan Sebelum Idul Fitri Tahun 2024
Ket. Foto: Menko Airlangga Menyatakan Jika Pemerintah Akan Menyalurkan BLT Mitigasi Risiko Pangan Sebelum Idul Fitri Tahun 2024 Source: (Foto/Instagram/@airlanggahartarto_official)

Ekonomi, gemasulawesi – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan jika pemerintah akan menyalurkan BLT mitigasi risiko pangan sebelum Idul Fitri 2024.

Diketahui jika BLT mitigasi risiko pangan tersebut sekitar Rp 600.000,00.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyebutkan jika penyaluran BLT mitigasi risiko pangan tersebut direncanakan akan dilakukan setelah sidang isbat.

Baca Juga:
Terkait Penyebaran Informasi Negatif, BPDPKS Tekankan Pentingnya Memberikan Edukasi Kelapa Sawit di Lingkungan Pendidikan

Laporan yang sama menyampaikan jika awalnya penyaluran BLT tersebut dijadwalkan dilaksanakan pada bulan Februari 2024.

Sebelumnya, dikabarkan jika pemerintah berencana akan memberikan BLT mitigasi risiko pangan sebesar Rp 200.000,00 per bulan selama bulan Januari hingga bulan Maret 2024.

BLT tersebut direncanakan akan diberikan kepada 18,8 juta KPM (Keluarga Penerima Manfaat) dengan total alokasi anggaran mencapai sekitar 11,25 triliun rupiah.

Baca Juga:
Alami Pertumbuhan, DJP Kemenkeu Catat Sebanyak 7 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan 2023

Setiap KPM juga akan menerima sekitar Rp 600.000,00 pada kuartal pertama tahun 2024.

Sementara itu, untuk penyaluran BLT mitigasi risiko pangan akan dilaksanakan melalui PT Pos Indonesia yang akan dilakukan secara front loading.

“BLT mitigasi risiko pangan ini disalurkan dengan tujuan untuk membantu masyarakat miskin, terutama agar nantinya tidak terkena dampak dari kondisi krisis pangan yang terjadi sekarang,” ujarnya.

Baca Juga:
Agar Tepat Sasaran, Kementerian ESDM dan Pertamina Gelar Sosialisasi Pendistribusian Isi Ulang Subsidi LPG 3 Kilogram

Airlangga Hartarto menuturkan jika BLT mitigasi risiko pangan ini berdasarkan data survei Susenas yang tersedia di kantor Pembangunan Manusia dan Kebudayaan atau PMK.

“Jadi, untuk kriteria penerimaan bergantung pada tingkat kemiskinan,” katanya.

Diketahui jika sebelumnya, Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, mengungkapkan jika penyaluran BLT mitigasi risiko pangan akan dimulai pada bulan Januari hingga bulan Maret 2024.

Baca Juga:
Capai 6,54 Persen, BPS DKI Jakarta Ungkap Inflasi Beras pada Bulan Februari 2024 Menjadi yang Tertinggi dalam 3 Tahun Terakhir

Sri Mulyani memaparkan jika proses penyaluran akan dimulai setelah memperolah data yang siap dari Kemensos atau Kementerian Sosial.

Menurut Menkeu, pihaknya telah hampir selesai, namun, masih menunggu kesiapan data dari Kementerian Sosial terkait DIPA, penunjukan terhadap PT Pos Indonesia dan penggunaan dana.

“Untuk penyaluran BLT mitigasi risiko pangan 3 bulan sekaligus, kami akan melihat kesiapan dari Kementerian Sosial,” paparnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Upaya Stabilkan Lonjakan Harga, 66000 Ton Beras Impor Dilaporkan Tiba dari Vietnam

Sebagai salah satu upaya untuk membuat harga kembali normal, sebanyak 66.000 ton beras impor dilaporkan tiba dari Vietnam.

Inflasi Februari Dilaporkan Naik, BPS Ungkap Beberapa Komoditas Penyumbang

Dalam konferensi pers hari ini, BPS mengungkapkan beberapa komoditas penyumbang kenaikan inflasi yang terjadi pada bulan Februari tahun 2024

Jelang Bulan Ramadhan 2024, Bapanas Sebut Stok Beras Dipastikan Aman

Bapanas menyampaikan jika stok beras dipastikan aman menjelang bulan Ramadhan tahun 2024 yang akan jatuh pada bulan Maret.

Sekitar 10 Hari Menjelang Ramadhan, Harga Beras, Ayam, Telur dan Cabai di Sejumlah Daerah Masih Alami Kenaikan

Menjelang Ramadhan yang akan jatuh sekitar 10 hari lagi, harga untuk ayam, telur, cabai dan beras masih mengalami kenaikan.

Harga Beras Melonjak, Ikappi Ungkap Omzet Pedagang Pasar Menurun hingga 50 Persen Akibat Penurunan Daya Beli Masyarakat

Ikappi menyatakan omzet pedagang pasar menurun hingga sekitar 50% akibat harga beras yang melonjak dan penurunan daya beli masyarakat.

Berita Terkini

wave

Purbaya Hadapi Tantangan Pajak dan Kepercayaan Investor sebagai Menteri Keuangan Baru

Purbaya Yudhi Sadewa dihadapkan pada tantangan membangun kepercayaan investor global dan memperbaiki penerimaan pajak nasional.

Pemerintah Genjot Pembangunan Perikanan Tangkap di Indonesia Timur

KKP perkuat fasilitas perikanan tangkap di Papua, Maluku, dan NTT untuk tingkatkan produktivitas, pengelolaan, dan kesejahteraan nelayan.

Menlu Sugiono Pastikan Hak Pendidikan dan Penyelesaian Kasus Penembakan Staf KBRI Lima

Menlu Sugiono berjanji menjamin pendidikan anak almarhum Zetro dan kawal penyelidikan kasus penembakan di Peru.

KPK Ungkap Lobi dan Penyimpangan Kuota Haji 20.000 dari Pemerintah Arab Saudi

KPK selidiki lobi agen perjalanan haji, penyimpangan pembagian kuota haji tambahan hingga kerugian negara Rp1 triliun lebih.

KPK Telusuri Dugaan Penyembunyian Aset oleh Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer

KPK menyelidiki dugaan penyembunyian aset oleh Immanuel Ebenezer terkait kasus pemerasan pengurusan sertifikat K3 di Kemenaker.


See All
; ;