Pemerintah Berencana Naikkan PPN 12 Persen pada Tahun 2025, Ketua Umum Gapmmi Sebut Beratkan Industri Makanan dan Minuman

Ket. Foto: Ketua Umum Gapmmi Menyatakan Rencana Pemerintah Menaikkan PPN 12 Persen di 2025 Memberatkan Industri Makanan dan Minuman
Ket. Foto: Ketua Umum Gapmmi Menyatakan Rencana Pemerintah Menaikkan PPN 12 Persen di 2025 Memberatkan Industri Makanan dan Minuman Source: (Foto/Pinterest/@jenradoc)

Ekonomi, gemasulawesi – Adhi S Lukman, yang adalah Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia atau Gapmmi, menyatakana rencana pemerintah untuk menaikkan pajak pertambahan nilai atau PNN menjadi 12% pada tahun 2025 memberatkan industri makanan dan minuman.

Diketahui jika saat ini pemerintah menerapkan PPN 11%.

Adhi S Lukman menyebutkan jika rencana pemerintah terkait PPN tersebut perlu untuk dilakukan pengkajian ulang.

Baca Juga:
Untuk Kurangi Impor, Kementan Dorong Pengembangan Produksi Bawang Putih

Adhi menuturkan jika dia juga pernah memberikan usul saat melakukan rapat dengan Kementerian Keuangan dan Dirjen Pajak, jika bisa untuk pangan, PPN yang diberlakukan lebih rendah.

“Katakanlah misalnya sekitar 7% atau 8%,” ujarnya.

Menurut Adhi S Lukman, PPN sebaiknya dikenakan untuk produk-produk mewah atau branded yang tidak terlalu diperlukan oleh masyarakat golongan menengah ke bawah.

Baca Juga:
Sebut Ada Fenomena Unik, Bulog Ungkap Harga Beras di Indonesia Timur Lebih Stabil Dibandingkan Daerah yang Jadi Sentra Produksi

Adhi menerangkan hal tersebut dapat mengompensasi pendapatan negara dari PPN bahan pangan.

“Kenaikan PPN bahan pangan sangat sensitif dan juga akan memberikan dampak untuk masyarakat luas, sehingga harus dipikirkan matang-matang untuk menaikkan PPN dari produk-produk pangan,” katanya.

Adhi menyampaikan jika daya beli untuk masyarakat kelas bawah sebenarnya turun, dimana saat ini mereka memprioritaskan untuk bahan pangan pokok.

Baca Juga:
Hari Pertama Ramadhan, Harga Pangan di Seluruh Komoditas Dilaporkan Alami Kenaikan Secara Nasional

“Dampaknya adalah sisa uang untuk membeli bahan pangan yang sekunder menjadi berkurang,” ucapnya.

Adhi memaparkan jika melihat data BPD, pengeluaran penduduk per kapita untuk bahan pangan cukup besar, yakni sekitar 505 dari PDB atau produk domestik bruto per kapita.

“Sehingga jika orang Indonesia memiliki uang, sekitar 50% akan diperuntukkan untuk makanan dan minuman,” imbuhnya.

Baca Juga:
Dilaksanakan Setelah Sidang Isbat, Menko Airlangga Sebut Pemerintah Akan Salurkan BLT Mitigasi Risiko Pangan Sebelum Idul Fitri 2024

Adhi melanjutkan jika untuk pangan olahan menyumbangkan kontribusi sekitar 30%.

Sebelumnya, dikabarkan pemerintah akan menaikkan tarif PPN menjadi 12% pada tahun 2025, selaras dengan UU No.7 Tahun 2022 mengenai Harmonisasi Peraturan Perpajakan.

Dalam UU Harmonisasi Peraturan Perpajakan disebutkan tarif PPN sebesar 11% berlaku mulai bulan April 2022, sedangkan untuk tarif PPN sebesar 12% mulai berlaku paling lambat pada tanggal 1 Januari 2025. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Terkait Penyebaran Informasi Negatif, BPDPKS Tekankan Pentingnya Memberikan Edukasi Kelapa Sawit di Lingkungan Pendidikan

BPDPKS menekankan pentingnya memberikan edukasi mengenai kelapa sawit di lingkungan-lingkungan pendidikan.

Alami Pertumbuhan, DJP Kemenkeu Catat Sebanyak 7 Juta Wajib Pajak Telah Lapor SPT Tahunan 2023

Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan mengumumkan sebanyak 7 juta wajib pajak telah melaporkan SPT Tahunan 2023.

Agar Tepat Sasaran, Kementerian ESDM dan Pertamina Gelar Sosialisasi Pendistribusian Isi Ulang Subsidi LPG 3 Kilogram

Kementerian ESDM bersama dengan PT Pertamina mengadakan sosialisasi pendistribusian isi ulang subsidi LPG 3 kilogram.

Capai 6,54 Persen, BPS DKI Jakarta Ungkap Inflasi Beras pada Bulan Februari 2024 Menjadi yang Tertinggi dalam 3 Tahun Terakhir

BPS DKI Jakarta mengungkapkan jika inflasi beras yang terjadi di bulan Februari 2024 menjadi yang tertinggi dalam 3 tahun terakhir.

Upaya Stabilkan Lonjakan Harga, 66000 Ton Beras Impor Dilaporkan Tiba dari Vietnam

Sebagai salah satu upaya untuk membuat harga kembali normal, sebanyak 66.000 ton beras impor dilaporkan tiba dari Vietnam.

Berita Terkini

wave

Tiga Jasad WNI Korban Kecelakaan Helikopter di Tanah Bumbu Berhasil Teridentifikasi

Tim DVI Polda Kalsel identifikasi tiga WNI korban helikopter BK117 D3, sementara dua jasad lainnya masih menunggu kepastian.

Presiden Prabowo Lantik Menteri dan Wakil Menteri Baru Kabinet Merah Putih

Presiden Prabowo memberhentikan dan melantik menteri serta wakil menteri baru dalam Kabinet Merah Putih 2024—2029.

Kemenkeu dan BI Perkuat Skema Burden Sharing untuk Stabilitas dan Pertumbuhan Ekonomi

Kemenkeu dan BI terapkan burden sharing hati-hati, dukung perumahan rakyat dan koperasi, jaga stabilitas moneter serta dorong pertumbuhan.

Kemendagri Dorong Pengaktifan Siskamling dan Optimalisasi Peran Satlinmas

Kemendagri terbitkan surat edaran mendorong pengaktifan kembali siskamling dan perkuat peran Satlinmas demi keamanan dan ketertiban.

Indonesia-GCC Percepat Perundingan FTA, Target Rampung 2025

Indonesia dan GCC melanjutkan perundingan FTA putaran ketiga, bahas perdagangan, investasi, hingga ekonomi halal dengan target selesai 2025.


See All
; ;