Nasional, gemasulawesi - BMKG mengimbau warga di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, agar lebih waspada setelah terjadi gempa utama.
Peringatan ini disampaikan menyusul terdeteksinya 113 gempa bumi susulan yang menyusul peristiwa tersebut.
Menurut Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, sebagian besar gempa susulan yang terjadi memiliki kekuatan kecil.
Ia menyampaikan pernyataan tersebut di Jakarta, Sabtu, dan menyebutkan data hingga Jumat (25/7) pukul 14.00 WITA.
Baca Juga:
Pengaturan Sound Horeg Dinilai Lebih Tepat daripada Pelarangan, Pemprov Jatim Siapkan Regulasi
Dari total gempa susulan yang tercatat, 84 di antaranya berkekuatan kurang dari magnitudo 3,0.
Sementara itu, 21 gempa berada pada kisaran magnitudo 3,0 sampai 4,0, dan delapan sisanya melebihi magnitudo 4,0.
Menurutnya, gempa utama beserta rangkaian gempa susulan yang terjadi dipicu oleh pergerakan sesar aktif di kawasan Poso, yang ditandai dengan pola geser atau mendatar.
Guncangan gempa utama yang setelah dianalisis ulang memiliki kekuatan 5,7 magnitudo sempat menggoyang wilayah Poso dan sekitarnya pada Kamis (24/7) pukul 21.07 WITA.
Baca Juga:
Gempa Poso Rusak 106 Rumah, 2.011 Warga Mengungsi, BPBD Bangun Posko dan Imbau Warga Tetap Tenang
Data dari BMKG mengindikasikan bahwa kawasan ini memang berada di zona dengan kerumitan tektonik yang cukup tinggi di wilayah Sulawesi Tengah.
Daryono pun menekankan bahwa sampai saat ini, tidak ditemukan adanya potensi tsunami dari rangkaian gempa tersebut.
Meski begitu, warga diimbau untuk tetap tenang dan tidak mudah percaya pada informasi yang belum jelas kebenarannya.
BMKG memastikan bahwa mereka telah bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk mengidentifikasi wilayah-wilayah yang memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap bencana.
Baca Juga:
Perjanjian Perdagangan Indonesia–AS: 99 Persen Produk AS Bebas Tarif Masuk
Selain itu, langkah antisipatif juga telah disiapkan, termasuk rencana evakuasi bagi warga jika potensi ancaman bencana semakin meningkat.
Untuk mengurangi kemungkinan risiko yang lebih besar, warga yang berada di sekitar pusat gempa diimbau untuk terus memantau informasi resmi yang dikeluarkan oleh BMKG.
Penting bagi masyarakat untuk tetap mengikuti pembaruan situasi secara berkala agar tidak tertinggal informasi penting.
Ia juga mendorong warga untuk memeriksa kondisi fisik bangunan rumah mereka masing-masing pasca-gempa.
Baca Juga:
Komisi III DPR Pastikan Pembahasan RUU KUHAP Terbuka dan Terima Aspirasi Publik
Apabila ditemukan retakan serius atau tanda-tanda kerusakan yang membahayakan, maka disarankan untuk segera menghindari pemakaian bangunan tersebut. (*/Zahra)