Farhat Abbas Minta Publik Tak Lagi Permasalahkan Ijazah Jokowi, Said Didu: Setuju Asal Jokowi Tunjukkan Ijazah Aslinya

Ket. Foto potret mantan Presiden RI Jokowi ketika berpidato
Ket. Foto potret mantan Presiden RI Jokowi ketika berpidato Source: (Foto/Instagram/@psi_id)

Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Said Didu, menyampaikan tanggapan menohok atas pernyataan pengacara Farhat Abbas yang mengimbau publik untuk tidak lagi mempermasalahkan isu ijazah palsu milik mantan Presiden Republik Indonesia, Jokowi.

Isu mengenai keaslian ijazah Jokowi telah menjadi perbincangan publik selama beberapa tahun terakhir, meski pihak terkait, termasuk Universitas Gadjah Mada, tempat Jokowi kuliah, telah memberikan klarifikasi.

Pernyataan Farhat Abbas disampaikan dalam sebuah kolom media yang dipublikasikan beberapa waktu lalu. Dalam tulisannya, Farhat menyebut bahwa kampus UGM, tempat Jokowi menempuh pendidikan, telah mengonfirmasi keabsahan ijazah yang bersangkutan.

Karena itu, menurut Farhat, perdebatan seputar dugaan ijazah palsu tersebut sudah tidak relevan lagi untuk terus digulirkan ke tengah publik.

Baca Juga:
Kejagung Soroti Kredit Fantastis dari Tiga Bank Daerah ke Sritex, Kerugian Negara Ditaksir Triliunan Rupiah

Ia menganggap bahwa jika pihak institusi pendidikan sudah memberikan keterangan resmi, maka publik semestinya menghentikan polemik tersebut.

Menanggapi hal tersebut, Said Didu melalui akun X resminya, @msaid_didu, pada Selasa, 22 Juli 2025, menyampaikan bahwa dirinya sepakat dengan ajakan untuk tidak lagi mempermasalahkan isu ijazah Jokowi, namun ada satu syarat penting yang ia tekankan.

Said mengungkapkan bahwa ijazah asli dari Jokowi seharusnya ditunjukkan secara terbuka dan kemudian dilakukan uji forensik untuk memastikan keabsahannya secara ilmiah dan objektif.

“Setuju - asal Jokowi sudah menunjukkan ijazah aslinya dan diuji forensik,” tulis Said melalui cuitannya.

Baca Juga:
Warganet Menilai Vonis Tom Lembong Berkaitan dengan Isu Politik, PN Jakarta Pusat Beri Respons Begini

Pernyataan Said tersebut dengan cepat menjadi sorotan dan diperbincangkan oleh banyak warganet.

Sebagian menilai bahwa syarat yang disampaikan Said Didu tergolong wajar sebagai bentuk pertanggungjawaban di tengah masyarakat yang masih mempertanyakan keaslian dokumen tersebut.

Sementara yang lain menilai bahwa pernyataan itu bisa semakin memanaskan kembali isu yang sempat mereda.

Perdebatan mengenai ijazah mantan Presiden Jokowi sejatinya telah bergulir sejak beberapa tahun lalu dan muncul dalam berbagai kanal media sosial.

Baca Juga:
Respons KPK Soal Peluang Panggil Nadiem Makarim Terkait Dugaan Korupsi Google Cloud di Kemendikbudristek

Meski berbagai klarifikasi telah disampaikan oleh pihak kampus UGM dan beberapa pejabat terkait, sebagian masyarakat tampaknya masih belum puas dengan penjelasan tersebut.

Ungkapan dari tokoh-tokoh publik seperti Farhat Abbas dan Said Didu ini pun kembali menjadi pemantik diskusi yang belum sepenuhnya usai di ruang publik digital. (*/Risco)

...

Artikel Terkait

wave

Kejagung Soroti Kredit Fantastis dari Tiga Bank Daerah ke Sritex, Kerugian Negara Ditaksir Triliunan Rupiah

Kejagung mengungkap bahwa negara mengalami kerugian besar yang nilainya mencapai triliunan rupiah akibat dari kasus Sritex

Respons KPK Soal Peluang Panggil Nadiem Makarim Terkait Dugaan Korupsi Google Cloud di Kemendikbudristek

KPK buka peluang panggil Nadiem Makarim, dalam penyelidikan kasus dugaan korupsi yang berkaitan dengan Google Cloud Kemendikbudristek

Warganet Menilai Vonis Tom Lembong Berkaitan dengan Isu Politik, PN Jakarta Pusat Beri Respons Begini

PN Jakarta Pusat menyampaikan respons resmi terhadap sorotan publik yang ramai disuarakan melalui media sosial terkait vonis Tom Lembong

Prabowo Anggap Indonesia Baik-baik Saja, Denny Siregar: Wajar, Tidak Pernah Merasakan Naik Angkot Kemana-mana

Pegiat medsos, Denny Siregar menanggapi pernyataan Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait kondisi Indonesia saat ini

Tonggak Sejarah IEU-CEPA: Indonesia dan Uni Eropa Sepakati Akselerasi Penyelesaian Perundingan

Indonesia dan Uni Eropa tukar surat kesepakatan politik untuk percepat finalisasi IEU-CEPA, ditargetkan rampung tahun 2025.

Berita Terkini

wave

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.

Penjarahan Rumah Uya Kuya: Satu Pelaku di Bawah Umur Terlibat, Polisi Amankan Barang Bukti dan Kejar Tersangka Lain

Polisi tangani kasus penjarahan rumah Uya Kuya, libatkan anak di bawah umur, amankan barang bukti, dan buru pelaku lainnya.

Perampokan Rumah Kosong di Duren Sawit, Dua Pelaku Ditangkap Polisi

Polisi tangkap dua pelaku perampokan rumah kosong di Duren Sawit, dalami dugaan senjata api, dan buru dua pelaku lain.


See All
; ;