Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial, Said Didu, menyampaikan tanggapan menohok atas pernyataan pengacara Farhat Abbas yang mengimbau publik untuk tidak lagi mempermasalahkan isu ijazah palsu milik mantan Presiden Republik Indonesia, Jokowi.
Isu mengenai keaslian ijazah Jokowi telah menjadi perbincangan publik selama beberapa tahun terakhir, meski pihak terkait, termasuk Universitas Gadjah Mada, tempat Jokowi kuliah, telah memberikan klarifikasi.
Pernyataan Farhat Abbas disampaikan dalam sebuah kolom media yang dipublikasikan beberapa waktu lalu. Dalam tulisannya, Farhat menyebut bahwa kampus UGM, tempat Jokowi menempuh pendidikan, telah mengonfirmasi keabsahan ijazah yang bersangkutan.
Karena itu, menurut Farhat, perdebatan seputar dugaan ijazah palsu tersebut sudah tidak relevan lagi untuk terus digulirkan ke tengah publik.
Ia menganggap bahwa jika pihak institusi pendidikan sudah memberikan keterangan resmi, maka publik semestinya menghentikan polemik tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Said Didu melalui akun X resminya, @msaid_didu, pada Selasa, 22 Juli 2025, menyampaikan bahwa dirinya sepakat dengan ajakan untuk tidak lagi mempermasalahkan isu ijazah Jokowi, namun ada satu syarat penting yang ia tekankan.
Said mengungkapkan bahwa ijazah asli dari Jokowi seharusnya ditunjukkan secara terbuka dan kemudian dilakukan uji forensik untuk memastikan keabsahannya secara ilmiah dan objektif.
“Setuju - asal Jokowi sudah menunjukkan ijazah aslinya dan diuji forensik,” tulis Said melalui cuitannya.
Pernyataan Said tersebut dengan cepat menjadi sorotan dan diperbincangkan oleh banyak warganet.
Sebagian menilai bahwa syarat yang disampaikan Said Didu tergolong wajar sebagai bentuk pertanggungjawaban di tengah masyarakat yang masih mempertanyakan keaslian dokumen tersebut.
Sementara yang lain menilai bahwa pernyataan itu bisa semakin memanaskan kembali isu yang sempat mereda.
Perdebatan mengenai ijazah mantan Presiden Jokowi sejatinya telah bergulir sejak beberapa tahun lalu dan muncul dalam berbagai kanal media sosial.
Meski berbagai klarifikasi telah disampaikan oleh pihak kampus UGM dan beberapa pejabat terkait, sebagian masyarakat tampaknya masih belum puas dengan penjelasan tersebut.
Ungkapan dari tokoh-tokoh publik seperti Farhat Abbas dan Said Didu ini pun kembali menjadi pemantik diskusi yang belum sepenuhnya usai di ruang publik digital. (*/Risco)