Nasional, gemasulawesi - Pegiat media sosial sekaligus produser film Indonesia, Denny Siregar, kembali menjadi perhatian publik usai menyampaikan pandangannya mengenai pernyataan Presiden RI, Prabowo Subianto, terkait kondisi Indonesia saat ini.
Pandangan tersebut diungkapkan Denny melalui cuitan di akun X pribadinya, @Dennysiregar7, pada hari Senin, 21 Juli 2025.
Dalam unggahannya itu, Denny menanggapi ucapan Prabowo yang menyebut bahwa kondisi Indonesia masih berada dalam keadaan baik dan pembangunan nasional tengah berjalan di jalur yang benar.
Pernyataan Presiden Prabowo tersebut sebelumnya disampaikan saat menghadiri Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang digelar di Solo, Jawa Tengah, pada hari Sabtu, 20 Juli 2025.
Baca Juga:
Tonggak Sejarah IEU-CEPA: Indonesia dan Uni Eropa Sepakati Akselerasi Penyelesaian Perundingan
Dalam kesempatan itu, Prabowo menyampaikan keyakinannya bahwa arah pembangunan nasional saat ini sudah sesuai, dengan sejumlah indikator ekonomi yang membaik.
Ia menegaskan bahwa capaian investasi di Indonesia telah melampaui target yang diperkirakan sebelumnya, dan menurunnya angka kemiskinan serta pengangguran menjadi bukti bahwa Indonesia sedang mengalami kemajuan yang nyata.
Namun, Denny Siregar memiliki pandangan berbeda terhadap optimisme yang disampaikan Presiden.
Dalam cuitannya, Denny menyatakan bahwa wajar saja jika Prabowo selalu merasa Indonesia baik-baik saja, karena menurutnya Prabowo tidak pernah merasakan secara langsung kesulitan yang kerap dihadapi oleh masyarakat kecil.
Baca Juga:
Kemenperin dan AGC Bersinergi Perkuat Industri Nasional dan Percepat Pengurangan Emisi Karbon
Ia menilai bahwa pengalaman hidup Prabowo yang selalu berada di lingkungan serba berkecukupan membuatnya sulit memahami kondisi rakyat yang berjuang untuk penuhi kebutuhan dasar sehari-hari.
“Dia (Prabowo) tidak pernah naik angkot kemana2. Sejak kecil yang dilihat pembantu yang banyak dan semua sudah tersedia,” tulis Denny dalam cuitannya.
Ungkapan tersebut langsung menuai banyak tanggapan dari warganet. Beberapa pengguna media sosial mendukung pernyataan Denny dengan menyebutkan bahwa pejabat negara memang kerap jauh dari realita kehidupan masyarakat bawah.
Namun, ada pula yang menilai kritik tersebut kurang bijak dan tidak mencerminkan semangat persatuan yang seharusnya dikedepankan dalam demokrasi.
Meski demikian, komentar Denny Siregar ini memperlihatkan bahwa kritik terhadap kebijakan dan narasi pemerintah tetap menjadi bagian penting dari dinamika politik dan kebebasan berekspresi di Indonesia. (*/Risco)