Nasional, gemasulawesi - Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, melakukan kunjungan untuk melihat langsung persiapan penyelenggaraan pendidikan di Sekolah Rakyat Menengah Atas 9 yang berlokasi di Sentra Mulya Jaya, kawasan Bambu Apus, Jakarta Timur.
Pada tahun ajaran ini, sebanyak 50 siswa dijadwalkan akan memulai kegiatan belajar di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di sekolah tersebut.
Sesampainya di lokasi, Agus Jabo langsung meninjau keadaan bangunan asrama putri. Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi oleh Kundriyah selaku Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas 9 Jakarta Timur serta Siti Indriasari Oktaviana selaku Kepala Sentra Mulya Jaya.
Selanjutnya, Agus Jabo melanjutkan peninjauan ke sejumlah fasilitas lainnya seperti ruang guru, dapur, ruang makan, hingga asrama putra. Ia mengingatkan Kepala Sekolah dan Kepala Sentra agar memastikan semua sarana dan kebutuhan siswa benar-benar disiapkan.
Baca Juga:
Penutupan Pembekalan Guru Sekolah Rakyat, Wamensos Tekankan Peran Pendidikan Inklusif
“Kami mempercayakan anak-anak ini kepada Ibu Kepala Sekolah dan Ibu Kepala Sentra,” ujar Agus Jabo.
Pada kesempatan tersebut, Siti Indriasari Oktaviana selaku Kepala Sentra Mulya Jaya menyampaikan bahwa proses renovasi gedung yang akan digunakan untuk kegiatan Sekolah Rakyat hampir selesai.
Ia menuturkan bahwa saat ini pengerjaan telah memasuki tahap pengisian perabotan, mulai dari kasur, meja dan kursi, hingga perlengkapan untuk laboratorium.
“Semua akan siap sebelum tanggal 14 Juli 2025,” ungkapnya.
Baca Juga:
Menag dan Dubes Iran Bahas Kolaborasi Pendidikan dan Persatuan Umat di Tengah Ketegangan Global
Ke depannya, Sekolah Rakyat ini akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang pendidikan seperti laboratorium IPA, laboratorium bahasa dan komputer, perpustakaan, musala, aula, lapangan basket 3 on 3, serta lapangan untuk upacara.
Para siswa juga akan difasilitasi dengan laptop guna mendukung proses belajar mereka di sekolah.
Asrama yang disediakan pun telah dirancang dengan kapasitas 8 hingga 12 siswa per kamar. Tiap kamar akan dilengkapi tempat tidur, lemari, meja dan kursi untuk belajar, serta kipas angin.
"Kapasitas ruang cukup luas, bisa menampung sampai 12 orang. Kamar mandi, tempat mencuci dan menjemur pakaian juga sudah tersedia. Bahkan kamar bagi para guru pun sudah kami siapkan," ujar pihak sekolah.
Baca Juga:
Kemensos Gandeng PPATK Pastikan Bansos Tepat Sasaran dan Efektif
Kundriyah, Kepala Sekolah Rakyat Menengah Atas 9 Jakarta Timur, menginformasikan bahwa sebanyak 18 guru akan bertugas mengajar di sekolah ini. Selain itu, akan ada lima wali asuh dan dua wali asrama yang turut mendampingi kehidupan sehari-hari para siswa.
Ia menambahkan, siswa tidak hanya akan mendapatkan pelajaran akademik, tetapi juga dilatih dalam hal kedisiplinan, tanggung jawab, dan pola hidup sehat. Mereka juga akan dibekali keterampilan praktis untuk masa depan.
"Kami ingin melibatkan mereka dalam berbagai pelatihan keterampilan, agar mereka bisa menghasilkan sesuatu ke depannya. Tentunya pendekatannya akan berbeda dari yang diterapkan di jenjang SD dan SMP," ucapnya.
Tak hanya itu, pihak sekolah juga telah menyiapkan berbagai program unggulan.
Baca Juga:
Sekolah Rakyat Andalkan AI untuk Gali Potensi Siswa, Siap Cetak Generasi Emas 2045
Salah satunya adalah pelatihan marching band yang sudah memiliki pelatih khusus dan kelompoknya sendiri.
Program ini akan menjadi salah satu kegiatan andalan yang disesuaikan dengan jenjang SMA dan usia siswa.
Kegiatan pengenalan atau masa matrikulasi dijadwalkan dimulai pada 14 Juli 2025.
Selama masa tersebut, para siswa akan menjalani serangkaian pemeriksaan kesehatan, termasuk pengecekan gigi dan tes kebugaran.
Baca Juga:
Mengenal Lebih Dalam OnePlus 13s: Ponsel Mini dengan Kekuatan Luar Biasa Bak Ponsel Unggulan
Sekolah Rakyat sendiri merupakan inisiatif dari Presiden Prabowo Subianto yang bertujuan membuka akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan sangat miskin, terutama mereka yang masuk kategori Desil 1 dan 2 menurut data DTSEN.
Program ini menjadi bagian dari upaya pemerintah untuk memutus mata rantai kemiskinan lewat jalur pendidikan.
Sekolah dengan sistem asrama ini digratiskan sepenuhnya, mencakup jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Kegiatan belajar mengajar dilakukan pada siang hari, sementara pada malam hari siswa akan mengikuti program penguatan karakter, termasuk pendidikan agama, kepemimpinan, dan keterampilan hidup.
Untuk tahun ajaran 2025/2026, program Sekolah Rakyat akan dimulai bulan ini di 100 lokasi rintisan di seluruh Indonesia.
Dari total tersebut, sebanyak 63 lokasi akan memulai masa matrikulasi pada 14 Juli 2025, dan 37 lokasi lainnya akan menyusul di akhir bulan.
Mengacu pada Keputusan Menteri Sosial RI Nomor 126/HUK/2025 mengenai lokasi pelaksanaan Sekolah Rakyat, terdapat tiga titik rintisan di wilayah Jakarta, yakni Sentra Handayani, Sentra Mulya Jaya, dan Pusdiklatbangprof Kemensos Margaguna. (*/Zahra)