Nasional, gemasulawesi – Seusai menghadiri pertemuan terkait Afghanista yang dipimpin oleh PBB di Doha, Qatar, Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menegaskan jika Indonesia mendukung penetapan utusan khusus PBB untuk Afghanistan.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menerangkan jika PBB juga perlu untuk memastikan utusan khusus ini nantinya dapat menjalankan tugasnya di tengah penolakan yang ditunjukkan Taliban.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, menyebutkan jika hal tersebut merupakan tantangan yang terbesar mengingat Taliban yang tidak dapat menerima utusan khusus PBB untuk Afghanistan tersebut.
“Intinya adalah jangan sampai utusan khusus ini dibentuk, namun, pada akhirnya dia tidak dapat bekerja,” katanya.
Diketahui jika sebelumnya, Dewan Keamanan PBB pada akhir tahun 2023 meminta Sekjen PBB untuk menetapkan utusan khusus PBB untuk Afghanistan.
Disebutkan jika utusan khusus ini nantinya diharapkan dapat membantu komunikasi dengan Taliban, terutama yang berkaitan dengan isu gender dan juga HAM atau hak asasi manusia.
Baca Juga:
Banjir Demak, Warga yang Bertahan di Posko Pengungsian Kini Cari Ikan untuk Dimakan
Menurut laporan, Taliban dikabarkan menolak utusan khusus untuk Afghanistan tersebut mengingat telah ada UN Assistance Mission to Afghanistan yang tujuannya membantu rakyat Afghanistan.
Dalam konferensi pers yang dilakukan terpisah, Sekjen PBB, Antonio Guterres, menyampaikan jika PBB ingin melakukan konsultasi dengan Taliban mengenai utusan khusus tersebut.
Setelah pertemuan yang sama, Sekjen PBB, Antonio Guterres, mengungkapkan jika pihaknya memerlukan konsultasi yang jelas dengan pihak Taliban untuk mengklarifikasi peran dari utusan khusus yang dimaksud.
“Itu juga termasuk siapa yang dapat menjadi utusan khusus,” terangnya.
Guterres nenuturkan jika konsultasi tersebut dilakukan agar ide ini dapat diterima dari sudut pandang pihak Taliban.
“Saya rasa ini nantinya akan memberikan keuntungan untuk pihak Taliban, maka dari itu, konsultasi ini masuk akal,” tandasnya.
Baca Juga:
Jelang Ramadhan dan Lebaran, Menko Airlangga Sebut Pemerintah Terus Jaga Ketersediaan Sembako
Dilaporkan jika Taliban menolak untuk menghadiri pertemuan di Doha, Qatar.
Menlu Retno Marsudi mengungkapkan jika Indonesia adalah satu-satunya negara ASEAN yang hadir dalam pertemuan tersebut.
Diketahui jika pertemuan itu melibatkan negara-negara yang selama ini aktif dalam isu-isu Afghanistan. (*/Mey)