Nasional, gemasulawesi – Dalam sambutannya di Laporan Tahunan Mahkamah Agung (MA) yang dilangsungkan di Jakarta Convention Center (JCC), Presiden Jokowi memberikan apresiasinya untuk Mahkamah Agung yang telah memutus sekitar 99,47% perkara sepanjang tahun 2023.
Dalam kesempatan yang sama, Presiden Jokowi juga mengingatkan bahwa kualitas putusan adalah hal yang paling penting.
Menurut Presiden Jokowi, ini merupakan perkembangan yang sangat bagus, namun, bukan hanya kuantitas putusan yang penting.
Baca Juga:
Jelang Ramadhan dan Lebaran, Menko Airlangga Sebut Pemerintah Terus Jaga Ketersediaan Sembako
“Pengadilan juga harus memberikan putusan yang memberikan rasa keadilan di masyarakat Indonesia,” katanya.
Lebih lanjut, Kepala Negara mengatakan jika putusan pengadilan juga harus memberikan dorongan untuk pembangunan bangsa dan juga untuk kemajuan negara Indonesia.
Di sisi lain, Presiden Jokowi juga mengharapkan Mahkamah Agung terus melakukan reformasi untuk sistem peradilan.
“Reformasi yang dilakukan juga harus memberikan dampak pada keadilan di masyarakat,” terangnya.
Harapan lainnya dari Presiden Jokowi terkait reformasi sistem peradilan juga dapat memberikan kepastian hukum dan juga good governance, menyelamatkan aset yang dimiliki negara, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan juga dapat membawa Indonesia menjadi negara yang memiliki penghasilan yang tinggi.
Sementara itu, sebelumnya, Presiden Jokowi juga mengungkapkan alasannya terus membagi-bagikan bantuan pangan beras 10 kilogram untuk 22 juta orang.
Jokowi mengakui jika salah satu alasannya adalah harga beras yang terus mengalami kenaikan akhir-akhir ini.
“Kenaikan harga beras juga terjadi di seluruh dunia dan bukan hanya di Indonesia,” imbuhnya.
Presiden Jokowi menambahkan jika dilakukan impor beras, harga beras akan tetap mahal di dalam negeri.
Baca Juga:
Membutuhkan Proses Pengiriman, Aprindo Sebut Pasokan Beras Masih Belum Merata di Ritel
Menurut Jokowi, harga beras yang naik juga dikarenakan produksi yang berkurang dan itu terjadi di seluruh negara yang ada di dunia.
“Sedangkan untuk di Indonesia, produksi beras yang berkurang dikarenakan perubahan iklim yang ekstrem yang kemudian mengakibatkan gagal panen,” tandasnya.
Presiden Jokowi mengungkapkan jika pembagian bantuan beras yang terus dilakukan juga untuk meringankan beban masyarakat karena kenaikan harga beras. (*/Mey)