Nasional, gemasulawesi – Kemarin, tanggal 25 Desember 2023, Kementerian Kesehatan RI menyatakan jika kasus aktif Covid-19 di Indonesia mengalami peningkatan yang angkanya kini mencapai 2.652 orang.
Kementerian Kesehatan menyebutkan jika kasus Covid-19 aktif adalah temuan dari kasus warga yang sedang menjalani perawatan di rumah sakit ataupun juga dari warga yang menjalani isolasi mandiri.
Menurut data Kementerian Kesehatan RI hingga hari Minggu pukul 16.00 WIB, dilaporkan terdapat penambahan kasus Covid-19 harian sekitar 266 kasus.
Selain itu, untuk kasus mingguan, diketahui terdapat peningkatan yang mencapai 243% dimana tren peningkatan kasus Covid-19 ini terlihat di 22 provinsi yang berada di seluruh Indonesia.
Namun, Kemenkes menegaskan bahwa tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit hingga kini masih aman.
Dari seluruh tempat tidur untuk pasien Covid-19 di wilayah RI yang jumlahnya 26.613 buah, dilaporkan hanya 357 yang terpakai.
Baca Juga: Viral di Medsos Soal Denda untuk Korban Ledakan Tungku Smelter, PT IMIP Bantah Hal Tersebut
Jika dikalkulasikan, itu berati sekitar 1,34%.
Maxi Rein Rondonuwu yang merupakan Direktur Jendeeral P2P Kementerian Kesehatan menghimbau masyarakat Indonesia untuk segera melengkapi vaksinasi.
“Kemenkes juga meminta agar masyarakat mnggunakan masker saat sakit atau di tempat umum yang memiliki resiko penularan Covid-19,” katanya.
Maxi menambahkan penggunaan masker terutama untuk mereka yang lansia atau memiliki penyakit komorbid.
Dia juga meminta masyarakat yang memiliki gejala Covid-19 atau juga sedang sakit untuk segera memeriksakan diri dan jika tes Covid-19 menunjukkan hasil yang positif, maka sebaiknya segera melakukan isolasi.
Maxi menuturkan Kemenkes juga telah meminta seluruh kepala Dinas Kesehatan di wilayah Indonesia untuk terus melakukan pengamatan tentang penularan kasus Covid-19 di wilayahnya masing-masing.
Baca Juga: Bentuk Tim, Polda Sulawesi Tengah Selidiki Penyebab Ledakan Tungku Smelter PT ITSS di Morowali
Di sisi lain, Menparekraf Sandiaga Uno juga menghimbau masyarakat untuk lebih memperketat protokol kesehatan saat melakukan liburan.
Hal ini dikatakannya disebabkan karena peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia.
“Ini juga agar kasus Covid-19 tidak berdampak negatif terhadap kegiatan pariwisata di akhir tahun seperti sekarang,” jelasnya. (*/Mey)