Berikan Layanan yang Dibutuhkan, Pengungsi Palestina di Yordania Resah atas Nasib UNRWA

Ket. Foto: Para pengungsi Palestina di Yordania Resah atas Nasib UNRWA Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Puluhan pengungsi Palestina di Yordania menunggu di pusat kesehatan UNRWA yang berada di samping salah satu sekolah yang dimiliki UNRWA di Yordania.

Pusat kesehatan tersebut terletak di jantung Kamp Baru Amman atau ANC yang dikenal juga oleh warga lokal Yordania sebagai Wihdat.

Disebutkan jika ANC atau Wihdat adalah salah satu dari 4 kamp yang didirikan setelah Nakba tahun 1948 dengan tujuan untuk menampung puluhan ribu pengungsi Palestina yang diusir dengan kekerasan dari rumah mereka untuk membuka jalan untuk pendirian negara penjajah Israel.

Baca Juga:
Bentrokan Baru, Militer Penjajah Israel Sebut Temukan 2 Terowongan Hamas di Khan Younis

Kamp tersebut memiliki luas sekitar 0,48 km persegi dan penuh sesak dengan para pengungsi.

ANC juga adalah rumah untuk pasar yang ramai, toko-toko yang tidak terhitung jumlahnya dan juga kafe-kafe yang sibuk.

Sekitar 62.000 pengungsi Palestina dilaporkan tinggal di ANC dan karena ruang yang dimiliki sangat terbatas, kamp tersebut harus diperluas secara vertikal sehingga pada akhirnya menghasilkan beragam unit perumahan.

Baca Juga:
Perang Masih Berlanjut, Rakyat Palestina Dilaporkan Menghadapi Ramadhan yang Sulit Karena Krisis Kemanusiaan

Tidak adanya tembok yang mengelilingi kamp memungkinkan jaringan jalan yang luas menyatu dengan mulus ke wilayah di sekitar Amman tenggara.

UNRWA diketahui tidak mengontrol kamp tersebut, namun, mereka hidup bersimbiosis dengan pemerintah dan mempekerjakan banyak penduduknya yang kemudian bergantung pada lembaga tersebut untuk menyediakan layanan seperti pendidikan, layanan kesehatan dan juga pengelolaan limbah.

Mohammad Khamis, yang merupakan salah satu petugas di kamp ANC, mengatakan jika dia telah menduduki posisinya sejak tahun 2012.

Baca Juga:
Akan Sediakan Lebih Banyak Pusat Penahanan, Pejabat Palestina Kecam Rencana Benjamin Netanyahu

“Sebagai seorang pengungsi Palestina, meskipun layanan yang diberikan oleh UNRWA penting, namun, menjadi badan internasional yang mengakui dan mempromosikan hak kembali untuk pengungsi Palestina adalah hal yang lebih penting,” katanya.

Olof Becker, yang adalah Direktur Urusan UNRWA, mengatakan jika setiap negara yang menarik dana mereka merugikan UNRWA.

“Ini terasa seperti serangan langsung terhadap hak rakyat Palestina untuk kembali,” imbuhnya.

Baca Juga:
Awalnya Merupakan Zona Aman, Al Mawasi di Jalur Gaza Diserang untuk Ketiga Kalinya oleh Penjajah Israel

Dia juga mengakui jika layanan apa yang akan diprioritaskan jika keuangan UNRWA terpuruk masih belum jelas. (*/Mey)

Bagikan: