Bawa Peralatan, Militer AS Kirimkan Sebuah Kapal untuk Membangun Dermaga Sementara di Lepas Pantai Gaza

Ket. Foto: Militer AS Dikabarkan Mengirimkan Sebuah Kapal untuk Membangun Dermaga Sementara di Lepas Pantai Jalur Gaza
Ket. Foto: Militer AS Dikabarkan Mengirimkan Sebuah Kapal untuk Membangun Dermaga Sementara di Lepas Pantai Jalur Gaza Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, militer Amerika Serikat telah mengirimkan sebuah kapal yang membawa peralatan untuk membangun dermaga sementara di lepas pantai Jalur Gaza.

Disebutkan jika dermaga sementara tersebut akan dijadikan tempat untuk mengirimkan pasokan kemanusiaan melalui laut di tengah meningkatnya jumlah warga Palestina yang meninggal karena kelaparan.

Kelaparan di Jalur Gaza juga dilaporkan semakin meluas dikarenakan penjajah Israel menghalangi operasi kemanusiaan.

Baca Juga:
Terletak di Yerusalem Timur, Pemukim Penjajah Israel Dilaporkan Merusak Pemakaman Islam Bersejarah

Kapal militer yang dikirimkan bernama Jenderal Frank S Besson, dilaporkan telah meninggalkan pangkalan di Virginia kurang dari 36 jam setelah Presiden Joe Biden mengumumkan jika AS akan memberikan bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza melalui laut.

Diketahui jika hal tersebut disampaikan oleh Komando Pusat Militer AS atau CENTCOM.

“Kapal pendukung logistik tersebut membawa peralatan pertama untuk membangun dermaga sementara untuk mengirimkan bantuan kemanusiaan yang penting untuk rakyat Palestina,” kata mereka.

Baca Juga:
Terima Jaminan Pemeriksaan Tambahan atas Pengeluaran dan Personel, Swedia Melanjutkan Bantuannya untuk UNRWA

Sebelumnya, pada hari Kamis lalu, Joe Biden mengatakan dalam pidato kenegaraannya jika dia mengarahkan militer untuk memimpin misi darurat untuk mendirikan dermaga di lepas pantai Mediterania Gaza.

Jalur Gaza sendiri dilaporkan tidak memiliki infrastruktur pelabuhan.

Di hari Jumat, Sekretaris Pers Pentagon, Patrick Ryder, mengatakan jika pembangunan dermaga dan jalan lintas yang menghubungkannya dengan daratan akan memakan waktu selama 60 hari dan juga membutuhkan sekitar 1.000 tentara Amerika Serikat.

Baca Juga:
Lakukan Beberapa Serangan pada Wilayah Tepi Barat, Militer Penjajah Israel Sebabkan Kehancuran Parah di Nur Shams

“Para prajurit AS akan tetap berada di luar pantai,” ujarnya.

Di sisi lain, Mohammed al-Masri, yang merupakan ahli dari Pusat Penelitian dan Studi Strategis Palestina, menyatakan jika AS serius, maka mereka akan menekan penjajah Israel untuk membuka jalur darat dan mengizinkan bantuan, serta menghentikan serangan penjajah Israel.

“Kami belum mendengar Biden menyerukan penghentian perang atau bahkan gencatan senjata," ucapnya.

Baca Juga:
Lebih Banyak Korban Sipil yang Jatuh, Penjajah Israel Serang Rafah dan Wilayah Tengah di Jalur Gaza

Kelompok-kelompok bantuan juga telah menyatakan jika diperkirakan setidaknya 1.300 truk bantuan kemanusiaan diperlukan untuk memasuki Jalur Gaza setiap harinya.

Penjajah Israel dikabarkan menyalahkan krisis kelaparan yang melanda Jalur Gaza pada badan-badan PBB, dengan menyebutkan jika mereka gagal mendistribusikan pasokan yang menumpuk di penyeberangan perbatasan Jalur Gaza. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Serbu Hebron di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menahan Beberapa Warga Palestina

Pasukan penjajah Israel kembali menahan beberapa orang warga Palestina dalam penyerbuan yang dilakukan di Hebron.

Survei Terbaru, Publik Penjajah Israel Dikabarkan Pesimis terhadap Tercapainya Kesepakatan Pertukaran Tawanan Sebelum Ramadhan

Publik penjajah Israel dikabarkan pesimis terhadap tercapainya kesepakatan pertukaran tawanan sebelum bulan Ramadhan.

Serangan yang Intens, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Lakukan Penangkapan Massal di Khan Younis

Dilaporkan jika militer penjajah Israel melakukan penangkapan massal terhadap warga Palestina di Khan Younis, Jalur Gaza.

Terkait Tragedi Konvoi Bantuan, Militer Penjajah Israel Sebut Pasukan Menembaki Tersangka yang Mendekat Bukan Rakyat Palestina

Mengenai tragedi bantuan kemanusiaan, militer penjajah Israel menyatakan pasukan menembaki tersangka yang mendekati mereka.

Bantuan Kemanusiaan dan Gencatan Senjata Sangat Diperlukan, Juru Bicara Sekjen PBB Sebut Situasi di Jalur Gaza Tragis

Menurut laporan, juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, menyebutkan jika situasi di Jalur Gaza, Palestina, tragis.

Berita Terkini

wave

Nasib Nyawa di Gunung Nasalane: Menanti Keadilan yang Belum Menyentuh Dg Aras

Hukum yang tak bertaring dihadapan pemodal tambang ilegal, hampir terjadi disemua titik PETI yang tersebar di Parigi moutong.

Tebalnya Tembok "Imunitas" Tambang Ilegal Buranga: Mengapa Hukum Tak Berdaya Dihadapan Reni?

Polres Parigi Moutong dinilai tak bertaring dihadapan Reni salah satu tokoh sentral dibalik beroperasinya tambang ilegal di Desa Buranga.

Diduga Kebal Hukum, Kelompok Haji Anjas, Mustari dan Ahmad Geser Operasi Tambang Ilegal ke Desa Buranga

Dugaan kebal hukum pengelola PETI di Desa Buranga mencuat, seolah tidak perduli hukum aktifitas tambang ilegal Buranga tetap beroperasi.

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.


See All
; ;