Internasional, gemasulawesi – Dilaporkan jika terdapat 5 serangan yang dilakukan oleh militer penjajah Israel di Tepi Barat.
Disebutkan jika dampak paling parah terjadi di Nur Shams yang berada dekat dengan Tulkarem di Tepi Barat sebelah utara.
Militer penjajah Israel dikabarkan menggunakan 5 buldozer raksasanya dalam serangan-serangan tersebut.
Baca Juga:
Lebih Banyak Korban Sipil yang Jatuh, Penjajah Israel Serang Rafah dan Wilayah Tengah di Jalur Gaza
Laporan yang sama menyebutkan jika buldozer-buldozer tersebut secara khusus dirancang dan digunakan untuk menimbulkan kerusakan yang besar.
Selain itu, buldozer-buldozer tersebut juga dapat menyeret jalan-jalan dan juga saluran air, serta menghancurkan rumah-rumah.
Disebutkan jika ini seringkali merupakan semacam hukuman kolektif yang dijatuhkan oleh penjajah Israel di kamp-kamp pengungsi dengan alasan merupakan tempat kelompok-kelompok bersenjata beroperasi.
Baca Juga:
Serbu Hebron di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menahan Beberapa Warga Palestina
Sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan jika militer penjajah Israel juga masih mencari pelaku penembakan atau pria bersenjata yang melepaskan tembakan di dekat pos terdepan ilegal yang oleh penjajah Israel disebut Homesh.
Diketahui jika semua pemukiman di Tepi Barat adalah ilegal menurut hukum internasional, namun, ada beberapa pemukiman yang bahkan dianggap ilegal juga oleh penjajah Israel.
Pemukiman yang dianggap ilegal oleh penjajah Israel tersebut diketahui dievakuasi oleh penjajah Israel, namun, para pemukim penjajah Israel dikabarkan kembali kesana.
Di sisi lai, beberapa orang bersenjata yang berasal dari rakyat Palestina melepaskan tembakan di sekitar pemukiman.
Ketika tentara penjajah Israel mencari orang-orang yang bersenjata tersebut, 7 orang tentara terluka oleh alat peledak.
Di sisi lain, meskipun peningkatan bantuan ke Jalur Gaza disambut dengan baik, juru bicara UNRWA, Juliette Touma, menyatakan jika fokus pada pengiriman bantuan melalui udara atau koridor maritim mengabaikan cara yang lebih sederhana dan juga efisien untuk memberikan bantuan.
Baca Juga:
Serangan yang Intens, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Lakukan Penangkapan Massal di Khan Younis
“Itu lebih mudah dengan melalui jalan raya, dengan menggunakan penyeberangan,” ujarnya.
Dia menambahkan jika ada banyak dari penyeberangan tersebut yang menghubungkan penjajah Israel dengan Jalur Gaza.
“Itu adalah cara yang kami gunakan sebelum perang di Jalur Gaza ketika ada aliran rutin sekitar 500 truk per harinya, termasuk dengan pasokan komersial,” terangnya. (*/Mey)