Lebih Banyak Korban Sipil yang Jatuh, Penjajah Israel Serang Rafah dan Wilayah Tengah di Jalur Gaza

Ket. Foto: Penjajah Israel Menyerang Rafah dan Wilayah Tengah di Jalur Gaza
Ket. Foto: Penjajah Israel Menyerang Rafah dan Wilayah Tengah di Jalur Gaza Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, penjajah Israel melakukan serangan terhadap Rafah dan juga wilayah tengah di Jalur Gaza yang menyebabkan lebih banyak korban sipil.

Laporan yang sama menyebutkan jika mereka telah dilarikan ke fasilitas kesehatan lainnya yang ada di Rafah atau di wilayah pusat.

Disebutkan jika para korban serangan tersebut terancam kehilangan nyawa, dimana RS Al Aqsa yang menampung beberapa korban juga kewalahan dikarenakan tidak memiliki pasokan medis yang cukup untuk merawat orang-orang yang terluka dengan baik.

Baca Juga:
Serbu Hebron di Tepi Barat, Pasukan Penjajah Israel Dilaporkan Menahan Beberapa Warga Palestina

Di Rafah yang diketahui padat penduduk karena sekarang menjadi pusat pengungsian rakyat Palestina, serangan yang dilakukan di sebuah kompleks perumahan tidak hanya menyebabkan banyak korban luka, namun, juga pengungsian yang lebih lanjut.

Rumah sakit lainnya yang menerima para korban luka adalah RS Najjar yang berada di Rafah, yang juga dilaporkan terancam tidak dapat melakukan perawatan yang diperlukan para korban mengingat kekurangan pasokan medis dan juga staf.

Sumber yang tidak disebutkan namanya menyatakan jika para staf medis telah kelelahan karena harus bekerja selama 24 jam 7 hari dalam seminggu selama 5 bulan terakhir.

Baca Juga:
Survei Terbaru, Publik Penjajah Israel Dikabarkan Pesimis terhadap Tercapainya Kesepakatan Pertukaran Tawanan Sebelum Ramadhan

“Ini merupakan situasi yang sangat serius di tingkat medis,” katanya.

Di bagian utara Jalur Gaza, anak-anak dilaporkan meninggal karena kelaparan dan dehidrasi dengan krisis kelaparan yang meluas.

Diketahui jika 3 orang anak kembali meninggal di RS Shifa, sehingga menambah jumlah korban anak-anak yang meninggal dikarenakan kelaparan dan dehidrasi menjadi 23 orang.

Baca Juga:
Serangan yang Intens, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Lakukan Penangkapan Massal di Khan Younis

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden, telah memerintahkan militer AS untuk membangun dermaga di pantai Jalur Gaza untuk pengiriman bantuan maritim.

Sekretaris pers Pentagon, Patrick Ryder, menyampaikan jika proses pembangunan yang memerlukan 1.000 tentara AS akan memakan waktu 1 hingga 2 bulan.

“Setelah dibangun, kapal juga akan memerlukan bantuan untuk diturunkan ke dermaga, yang keamanannya akan diawasi oleh penjajah Israel, kemudian dipindahkan ke kapal militer yang lebih kecil untuk kemudian dibawa ke pantai Gaza,” ujarnya.

Baca Juga:
Terkait Tragedi Konvoi Bantuan, Militer Penjajah Israel Sebut Pasukan Menembaki Tersangka yang Mendekat Bukan Rakyat Palestina

Salah satu kelompok kemanusiaan, Save the Children, menegaskan dengan semakin parahnya kelaparan di Jalur Gaza setiap harinya, tidak ada waktu untuk menunggu. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Bantuan Kemanusiaan dan Gencatan Senjata Sangat Diperlukan, Juru Bicara Sekjen PBB Sebut Situasi di Jalur Gaza Tragis

Menurut laporan, juru bicara Sekjen PBB, Stephane Dujarric, menyebutkan jika situasi di Jalur Gaza, Palestina, tragis.

Atasi Krisis Kelaparan, Seorang Warga Palestina Mulai Menanam Berbagai Tumbuhan di Kebun Rumahnya

Salah seorang warga Palestina, Rajab al Borai, mulai menanam berbagai tumbuhan di kebun rumahnya untuk mengatasi krisis kelaparan.

Perang Palestina, Perintah Evakuasi Penjajah Israel di Jalur Gaza Disebutkan Ilegal

Pelapor Khusus PBB untuk HAM Pengungsi Internal menyatakan perintah evakuasi penjajah Israel di Jalur Gaza adalah ilegal.

Kembali Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, Tentara Penjajah Israel Dilaporkan Menahan Jurnalis Perempuan dan Aktivis

Tentara penjajah Israel dilaporkan menahan jurnalis perempuan dan juga aktivis dalam penggerebekan yang dilakukan di Tepi Barat.

Lakukan Penggerebekan di Tepi Barat, Penjajah Israel Dilaporkan Menangkap 25 Warga Palestina

Pasukan penjajah Israel kembali menangkap 25 orang warga Palestina dalam penggerebekan yang dilakukan di beberapa wilayah di Tepi Barat.

Berita Terkini

wave

Maut Mengintai di Buranga: Mengapa Tambang Ilegal di Depan Mata Polres Parigi Moutong Seolah Tak Tersentuh?

Bahaya di PETI Buranga berpotensi sama dengan Tambang ilegal yang berada di gunung Nasalena. Ancaman maut reruntuhan material mengintai.

Maut di Lubang Emas Lobu: Menagih Tanggung Jawab Pengelola PETI atas Tewasnya Penambang

Emas berdarah Parigi moutong kembali telan korban jiwa, kali ini PETI berlokasi di Desa Lobu Kecamatan Moutong yang kena giliran.

Lawan Pembungkaman, KKJ Sulteng Kecam Intervensi Satgas BSH Terhadap Kemerdekaan Pers

Keberadaan Satgas BSH Dinilai hanya akan menjadi "tameng politik" yang berpotensi mengkriminalisasi pekerja jurnalis di Sulteng.

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.


See All
; ;