Mengenai Keanggotaan Palestina di PBB, AS Diperkirakan Kemungkinan Besar Akan Menggunakan Hak Veto Mereka Kembali

Ket. Foto: Amerika Serikat Diprediksi Kemungkinan Besar Akan Menggunakan Hak Veto Mereka Kembali Mengenai Keanggotaan Palestina di PBB
Ket. Foto: Amerika Serikat Diprediksi Kemungkinan Besar Akan Menggunakan Hak Veto Mereka Kembali Mengenai Keanggotaan Palestina di PBB Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, tampaknya sekali lagi keinginan Palestina untuk menjadi anggota penuh PBB akan gugur di komite Dewan Keamanan PBB.

Hal tersebut dikarenakan meskipun sebagian besar anggota Dewan Keamanan PBB tampaknya menyetujuinya, namun, Amerika Serikat diperkirakan akan siap untuk memvetonya.

Diketahui jika pada tahun 2011, Palestina juga mengajukan permohonan untuk menjadi anggota penuh PBB.

Baca Juga:
Mendapat Tekanan, Sekretaris Pers Gedung Putih Sebut AS Akan Terus Mendorong Penjajah Israel untuk Meningkatkan Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Namun, saat itu mereka gagal dalam komiten Dewan Keamanan PBB.

Pada tahun 2011, meski gagal menjadi anggota penuh PBB, Majelis Umum PBB mampu mengangkat Palestina ke status pengamat PBB.

Dikabarkan jika hal tersebut akan memberikan Palestina banyak hak di PBB.

Baca Juga:
Tidak Ada Bangunan dan Jalan yang Utuh, WHO Sebut Khan Younis di Jalur Gaza Selatan kini Hanya Tinggal Puing serta Tanah

Tetapi, hak tersebut tidak termasuk hak untuk memilih di Majelis Umum PBB, yang merupakan hak paling penting.

Sehingga pada dasarnya, Palestina telah kehilangan haknya untuk ikut serta dalam PBB selama bertahun-tahun.

Menurut laporan hari ini, 12 April 2024, masalah tersebut masih memiliki potensi untuk dibawa ke Dewan Keamanan PBB dalam resolusi pemungutan suara.

Baca Juga:
Terjadi di Hari yang Sama saat 7 Pekerja Mereka Tewas, World Central Kitchen Sebut Salah Satu Staf yang sedang Tidak Bertugas Terluka Parah

Dilaporkan jika kemungkinan tersebut masih dan dapat terjadi paling cepat minggu depan.

Namun, intinya adalah meskipun hal tersebut dapat sampai sejauh itu, Amerika Serikat akan siap untuk menggunakan hak vetonya kembali.

Sementara itu, Pengadilan Kuala Lumpur, Malaysia, telah mendakwa seorang pria penjajah Israel dengan pelanggaran senjata api.

Baca Juga:
Hubungan Kedua Negara Semakin Hangat di Masa Perang, Serbia Dilaporkan Telah Mengekspor Senjata Senilai 14 Juta Euro ke Penjajah Israel

Pria penjajah Israel yang bernama Shalom Avitan tersebut dituduh memperdagangkan 6 pistol dan juga mempunyai sekitar 4 kotak amunisi tanpa izin.

Namun, Shalom Avitan mengaku jika dia tidak bersalah.

Avitan ditangkap di sebuah hotel di tanggal 27 Maret 2024, 2 minggu setelah dia berhasil memasuki Malaysia dengan menggunakan paspor Prancis.

Baca Juga:
Tidak Ada Rincian Kerusakan, UNICEF Ungkap Kendaraannya Terkena Peluru Tajam saat sedang Menunggu Memasuki Jalur Gaza Utara

“Kami mencurigai dia mungkin memiliki hubungan dengan Mossad,” kata pihak kepolisian Malaysia saat itu.

Pihak kepolisian juga memperketat keamanan di sekitar Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, dan juga Raja Malaysia.

Pengadilan Kuala Lumpur juga mendakwa sepasang suami istri asal Malaysia awal pekan ini.

Baca Juga:
Rayakan Idul Fitri, Perempuan di Jalur Gaza Dilaporkan Membuat Kue Tradisional dengan Menggunakan Persediaan Bantuan Kemanusiaan

Keduanya diduga menjual senjata ke Shalom Avitan.

Penangkapan juga dilakukan terhadap lebih dari selusin orang lainnya, termasuk 2 warga negara Turki, sehubungan dengan penyelidikan tersebut. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Sejak Perang Dimulai, Penjajah Israel Dilaporkan Menerima Sumbangan Lebih dari 1,4 Miliar USD dari Komunitas Global

Penjajah Israel dikabarkan telah menerima sumbangan lebih dari 1,4 miliar USD dari komunitas global sejak perang dimulai.

Demi Menjamin Akses Bantuan Kemanusiaan, Human Rights Watch Serukan Sanksi dan Penangguhan Transfer Senjata untuk Menekan Penjajah Israel

Human Rights Watch menyerukan sanksi dan juga penangguhan transfer senjata untuk memberikan tekanan terhadap penjajah Israel.

Ungkapkan Keterkejutan Melihat Rumahnya di Khan Younis Hancur, Seorang Warga Palestina Akui Impian dan Kenangannya Selama Ini Hilang

Seorang warga Palestina, Hanan, mengakui jika impian dan kenangannya hilang karena kini rumahnya di Khan Younis hancur akibat perang.

Dijadwalkan Bertemu dengan Menlu AS, David Cameron Dikabarkan Akan Mendorong Penyelidikan atas Kematian 7 Pekerja Bantuan di Gaza

Menlu Inggris, David Cameron, dikabarkan akan mendorong penyelidikan atas kematian 7 pekerja bantuan di Gaza saat bertemu Antony Blinken.

Keluarkan Pernyataan Pers, Hamas Sebut sedang Mempertimbangkan Proposal Gencatan Senjata namun Penjajah Israel Tetap Keras Kepala

Hamas menyebutkan sedang mempertimbangkan proposal gencatan senjata, namun, penjajah Israel memilih untuk tetap keras kepala.

Berita Terkini

wave

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.


See All
; ;