Internasional, gemasulawesi – Dalam keterangannya baru-baru ini, Wakil Tetap Afrika Selatan untuk PBB, Marthinus Van Schalkwyk, mengeluarkan peringatannya jika serangan yang dilakukan penjajah Israel ke Rafah berarti sama dengan mengabaikan keputusan ICJ (Mahkamah Internasional).
Diketahui jika pernyataan tersebut disampaikan oleh Wakil Tetap Afrika Selatan untuk PBB, Marthinus Van Schalkwyk, menjelang pertemuan Dewan Keamanan PBB.
Wakil Tetap Afrika Selatan untuk PBB, Marthinus Van Schalkwyk, menyampaikan jika pengumuman perluasan operasi militer di Rafah yang secara de facto telah berubah menjadi kamp pengungsi, semakin melanggengkan pengungsian rakyat Palestina.
“Perluasan operasi militer tersebut juga mengancam penghidupan warga sipil yang kini hampir tidak ada lagi karena perang,” katanya.
Dia menekankan jika Afrika Selatan mengutuk segala bentuk pembatasan bantuan kemanusiaan dan juga penargetan infrastruktur.
“Juga penggunaan kelaparan sebagai senjata perang,” ujarnya.
Baca Juga:
Putuskan Kembali ke Rumahnya, Seorang Warga Gaza Sebut Perjalanan Pulang Panjang dan Traumatis
Wakil Tetap Afrika Selatan untuk PBB, Marthinus Van Schalkwyk, mengatakan jika Dewan Keamanan terus menyaksikan dampak buruk dari konflik yang dilakukan terhadap masyarakat sipil yang memperburuk krisis kemanusiaan.
“Dampak buruk lainnya adalah kerawanan pangan dan juga gizi,” ucapnya.
Marthinus Van Schalkwyk menuturkan jika ini merupakan pengabaian terang-terangan terhadap hukum humaniter internasional.
“Khususnya tidak adanya perlindungan terhadap warga sipil yang terjebak dalam baku tembak, serta penolakan yang disengaja dilakukan terhadap akses bantuan kemanusiaan yang hingga kini masih banyak terjadi,” jelasnya.
Di sisi lain, Menteri Pertanian dan Pembangunan Pedesaan Aljazair, Youcef Cherfa, menegaskan jika pemboman yang dilakukan penjajah Israel setiap hari tidak meninggalkan apa saja yang hidup.
“Konflik memperburuk situasi lingkungan di wilayah tersebut,” tandasnya.
Youcef Cherfa menegaskan jika penjajah Israel tidak menghormati nilai-nilai moral yang paling mendasar sekalipun.
“Komunitas internasional hanya menjadi pengamat dalam menghadapi berbagai pelanggaran mencolok daripada mengakhiri agresi yang dilakukan penjajah Israel,” pungkasnya.
Youcef Cherfa juga mengkritik kampanye pencemaran nama baik yang sistematis yang dilakukan penjajah Israel terhadap UNRWA.
Dia juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk sesegera mungkin mengakhiri penderitaan rakyat Palestina. (*/Mey)