Internasional, gemasulawesi – Diketahui jika kini sekitar 1,5 juta warga Palestina berada di Rafah, dengan sebagian diantaranya adalah pengungsi.
Warga Palestina tersebut telah diusir dari rumah mereka oleh penjajah Israel dan juga harus melakukan pengungsian berkali-kali untuk mencari tempat yang aman.
Sebelumnya, penjajah Israel telah menetapkan Rafah sebagai zona aman untuk warga Palestina, namun, kini penjajah Israel mengancam akan melakukan invasi darat yang menyebabkan orang-orang yang berada di Rafah ketakutan.
Umm al-Abed Fayyad adalah salah satu warga Palestina yang terpaksa mengungsi berulang kali bersama dengan keluarganya.
Dia mengakui jika dia dan keluarganya berada di area yang berbeda setiap bulannya.
“Terakhir kami berada di Khan Younis dan sekarang kami berada di Rafah,” katanya.
Saat awak media mengajukan pertanyaan tentang bagaimana perasaannya tentang kemungkinan invasi darat penjajah Israel, dia hanya mengatakan tidak memiliki tempat lain untuk pergi.
“Penjajah Israel ada dimana-mana di Jalur Gaza, sejujurnya, kemana kami akan pergi?” tanyanya.
Umm al-Abed Fayyad menegaskan jika tidak peduli seberapa besar ancaman mereka, dia dan yang lainnya tidak akan bergerak lagi.
“Insya Allah, kami akan menang, kami juga akan tetap bertahan dan tetap bersabar,” ujarnya.
Salah satu warga Palestina lainnya yang mengungsi dari Kota Gaza ke Rafah, Asaad Hassan, menyampaikan dikarenakan kondisinya yang tidak ssehat, satu-satunya harapan yang dimilikinya adalah kembali ke rumahnya dan menghentikan agresi penjajah Israel.
“Kami tidak memiliki tempat yang lain selain ke liang kubur jika mereka benar-benar menyerang Rafah,” akunya.
Ummu Badr Abu Salme menyebutkan jika dia memutuskan untuk pindah bersama dengan keluarganya ke Rafah berdasarkan perintah penjajah Israel.
“Kami dulu datang ke Rafah dan sekarang penjajah Israel menyuruh kami untuk pergi,” tuturnya.
Ummu Badr Abu Salme menegaskan jika akan ada pembantaian di Rafah.
“Tidak ada tempat lain untuk kami kunjungi, sekarang Rafah adalah tempat perlindungan terakhir kami,” tandasnya.
Dia juga mengakui jika siapapun yang akan bergerak akan dibunuh oleh penjajah Israel. (*/Mey)