Lakukan Pengungsian Berulang Kali, Beberapa Warga Palestina di Rafah Ungkapkan Ketakutan terhadap Serangan Penjajah Israel

Ket. Foto: Sejumlah Rakyat Palestina yang Berada di Rafah Mengutarakan Ketakutan Mereka terhadap Serangan Penjajah Israel
Ket. Foto: Sejumlah Rakyat Palestina yang Berada di Rafah Mengutarakan Ketakutan Mereka terhadap Serangan Penjajah Israel Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Diketahui jika kini sekitar 1,5 juta warga Palestina berada di Rafah, dengan sebagian diantaranya adalah pengungsi.

Warga Palestina tersebut telah diusir dari rumah mereka oleh penjajah Israel dan juga harus melakukan pengungsian berkali-kali untuk mencari tempat yang aman.

Sebelumnya, penjajah Israel telah menetapkan Rafah sebagai zona aman untuk warga Palestina, namun, kini penjajah Israel mengancam akan melakukan invasi darat yang menyebabkan orang-orang yang berada di Rafah ketakutan.

Baca Juga:
Akan Jadi Bencana Besar, Doctors Without Borders Tegaskan Serangan Darat Penjajah Israel di Rafah Tidak Boleh Dilanjutkan

Umm al-Abed Fayyad adalah salah satu warga Palestina yang terpaksa mengungsi berulang kali bersama dengan keluarganya.

Dia mengakui jika dia dan keluarganya berada di area yang berbeda setiap bulannya.

“Terakhir kami berada di Khan Younis dan sekarang kami berada di Rafah,” katanya.

Baca Juga:
Rafah Tampung Hampir Separuh Penduduk Gaza, PRCS Sebut Tidak Ada Lagi Tempat Aman untuk Rakyat Palestina Mengungsi

Saat awak media mengajukan pertanyaan tentang bagaimana perasaannya tentang kemungkinan invasi darat penjajah Israel, dia hanya mengatakan tidak memiliki tempat lain untuk pergi.

“Penjajah Israel ada dimana-mana di Jalur Gaza, sejujurnya, kemana kami akan pergi?” tanyanya.

Umm al-Abed Fayyad menegaskan jika tidak peduli seberapa besar ancaman mereka, dia dan yang lainnya tidak akan bergerak lagi.

Baca Juga:
Sebut untuk Bebaskan Lebih Banyak Tawanan, Netanyahu Nyatakan Penjajah Israel Harus Lancarkan Serangan ke Jalur Gaza

“Insya Allah, kami akan menang, kami juga akan tetap bertahan dan tetap bersabar,” ujarnya.

Salah satu warga Palestina lainnya yang mengungsi dari Kota Gaza ke Rafah, Asaad Hassan, menyampaikan dikarenakan kondisinya yang tidak ssehat, satu-satunya harapan yang dimilikinya adalah kembali ke rumahnya dan menghentikan agresi penjajah Israel.

“Kami tidak memiliki tempat yang lain selain ke liang kubur jika mereka benar-benar menyerang Rafah,” akunya.

Baca Juga:
Bencana Lingkungan, Pemerintah Kota Gaza Ungkap Lebih dari 700 Juta Liter Air Limbah Bocor di Jalan dan Pantai

Ummu Badr Abu Salme menyebutkan jika dia memutuskan untuk pindah bersama dengan keluarganya ke Rafah berdasarkan perintah penjajah Israel.

“Kami dulu datang ke Rafah dan sekarang penjajah Israel menyuruh kami untuk pergi,” tuturnya.

Ummu Badr Abu Salme menegaskan jika akan ada pembantaian di Rafah.

Baca Juga:
Ilegal Menurut Hukum Internasional, Penjajah Israel Dikabarkan Gunakan Perang untuk Percepat Pembangunan Pemukiman

“Tidak ada tempat lain untuk kami kunjungi, sekarang Rafah adalah tempat perlindungan terakhir kami,” tandasnya.

Dia juga mengakui jika siapapun yang akan bergerak akan dibunuh oleh penjajah Israel. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Terbatas, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Ungkap Keluarga di Gaza Utara Makan Setengah Porsi Setiap 2 Hari Sekali

Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah menyebutkan jika keluarga-keluarga di Gaza utara makan setengah porsi setiap 2 hari sekali.

Himbau Komunitas Internasional Hentikan Perang, Walikota Sebut Setiap Aksi Militer di Rafah Akan Akibatkan Pertumpahan Darah

Walikota Rafah menyatakan jika setiap aksi militer yang dilakukan di Rafah akan mengakibatkan pertumpahan darah dan pembantaian.

Telah Diteror Selama Beberapa Hari, Penembak Jitu Penjajah Israel Menembak Setiap Benda yang Bergerak di Sekitar RS Nasser

Menurut laporan, penembak jitu penjajah Israel menembak setiap benda yang bergerak di sekitar RS Nasser yang berada di Khan Younis, Gaza.

Penjajah Israel Terus Hambat Pengiriman Bantuan, Warga Palestina di Jalur Gaza Kini Terpaksa Makan Rumput

Menurut laporan, warga Palestina yang sekarang hidup di Jalur Gaza kini terpaksa makan rumput karena kekurangan makanan.

Lakukan Pertemuan di Gedung Putih, Jerman dan AS akan Membahas Mengenai Bagaimana Mendukung Penjajah Israel

Dilaporkan jika dalam pertemuan yang dilakukan di Gedung Putih, Jerman dan AS akan membahas bagaimana mendukung penjajah Israel.

Berita Terkini

wave

Ketika Rasa Cinta Berbenturan dengan Aturan Agama, Inilah Sinopsis Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih

Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih akan segera hadir di bioskop Indonesia, menceritakan drama percintaan yang emosional

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.

Penjarahan Rumah Uya Kuya: Satu Pelaku di Bawah Umur Terlibat, Polisi Amankan Barang Bukti dan Kejar Tersangka Lain

Polisi tangani kasus penjarahan rumah Uya Kuya, libatkan anak di bawah umur, amankan barang bukti, dan buru pelaku lainnya.


See All
; ;