Internasional, gemasulawesi – Baru-baru ini, Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan jika penjajah Israel tidak akan melewatkan kesempatan apa pun untuk mereka dapat membebaskan lebih banyak tawanan dari Jalur Gaza.
Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan jika oleh karena itu, penjajah Israel harus melancarkan lebih banyak serangan ke Jalur Gaza untuk membuat lebih banyak tawanan bebas.
Benjamin Netanyahu juga menggambarkan tekanan militer penjajah Israel yang dilakukan berkelanjutan akan tetap dilaksanakan hingga kemenangan total diraij atas Hamas.
“Itu merupakan hal yang penting untuk keamanan penjajah Israel,” katanya.
Diketahui jika pernyataan tersebut diungkapkan Netanyahu setelah pasukan penjajah Israel membebaskan 2 orang tawanan dalam operasi penyelamatan yang dilakukan di Rafah, Jalur Gaza selatan.
Sebelumnya, militer penjajah Israel mengatakan jika mereka telah menyelamatkan 2 orang tawanan yang masih berada di Jalur Gaza dalam operasi yang dilakukan di Rafah.
Para pejabat militer penjajah Israel menyatakan jika para tawanan berada dalam kondisi yang baik.
Diketahui jika militer penjajah Israel juga membuat puluhan orang tewas dalam serangan udara yang dilakukan di Rafah saat warga Palestina sedang bersiap untuk melakukan serangan besar-besaran di Rafah.
Sementara itu, terdapat laporan jika serangan yang dilakukan penjajah Israel di Rafah telah menewaskan lebih dari 60 orang.
“Puluhan orang lainnya juga terluka,” kata Ashraf Al-Qudra yang merupakan juru bicara Kementerian Kesehatan Gaza.
Di sisi lain, Kementerian Luar Negeri Palestina mengeluarkan kecamannya atas pembantaian massal yang terus dilakukan penjajah Israel terhadap rakyat Palestina yang kini telah menjadi pengungsi internal.
Dalam pernyataan yang dirilis di akun media sosial X, Kementerian Luar Negeri Palestina menyampaikan jika penjajah Israel secara resmi terus menargetkan warga sipil.
“Mereka juga mengalihkan perang ke Rafah untuk mendorong penduduk mengungsi akibat pemboman yang dilakukan terus menerus,” tambah mereka.
Kementerian Luar Negeri Palestina mengungkapkan jika pembantaian yang terus menerus dilakukan adalah bukti validitas peringatan internasional dan ketakutan akan dampak buruk yang dapat diberikan dari perluasan perang yang dilakukan ke Rafah. (*/Mey)