Targetkan Pekerja Medis Palestina, Human Rights Watch Sebut Penjajah Israel Harus Diselidiki untuk Kejahatan Perang

Ket. Foto: Human Rights Watch Menyatakan Penjajah Israel Harus Diselidiki untuk Kejahatan Perang Karena Menargetkan Pekerja Medis Palestina
Ket. Foto: Human Rights Watch Menyatakan Penjajah Israel Harus Diselidiki untuk Kejahatan Perang Karena Menargetkan Pekerja Medis Palestina Source: (Foto/X/@UNLazzarini)

Internasional, gemasulawesi – Berdasarkan laporan, diketahui jika penjajah Israel dan juga penembak jitunya mendapatkan kecaman internasional atas pembunuhan warga sipil dan juga para pekerja medis di dalam RS Nasser yang terletak di Khan Younis.

Human Rights Watch menyebutkan jika serangan yang dilakukan berulang kali oleh penjajah Israel terhadap fasilitas medis, dokter, perawat, petugas medis dan ambulans harus diselidiki atas kejahatan perang yang mereka lakukan.

Dalam pernyataannya, Human Rights Watch menyampaikan jika rumah sakit dan fasilitas medis lainnya adalah objek sipil yang mendapatkan perlindungan khusus yang didasarkan pada hukum perang atau hukum kemanusiaan internasional.

Baca Juga:
Hindari Pecahnya Kekerasan, Penjajah Israel sedang Pertimbangkan Longgarkan Tindakan Pengendalian di Tepi Barat Jelang Ramadhan

Sebelumnya, dikabarkan jika penembak jitu penjajah Israel telah membunuh sedikitnya 21 orang di luar RS Nasser.

Penembak jitu juga membunuh staf medis RS Nasser yang menjadi sasaran mereka yang lain.

Sementara itu, seorang pria Palestina berusia 21 tahun dilaporkan meninggal saat sedang ditahan di penjara penjajah Israel.

Baca Juga:
Tampung Banyak Pengungsi, UNICEF Sebut Eskalasi Pertempuran di Rafah Akan Tandai Perubahan yang Menghancurkan

Pria yang bernama Mohammed Ahmad Al-Sabar tersebut meninggal akibat kelalaian medis yang dilakukan oleh otoritas penjara penjajah Israel.

Kabar tersebut menjadikan Mohammed Ahmad Al-Sabar tahanan kedelapan yang meninggal dalam penjara penjajah Israel sejak awal perang.

Diketahui jika Al-Sabar telah ditahan di penjara penjajah Israel tanpa dakwaan atau pengadilan sejak bulan Mei tahun 2022.

Baca Juga:
Masih Perang, Pejuang Palestina Dilaporkan Terus Menyusup ke Wilayah yang Sebelumnya Telah Dibersihkan di Gaza Utara

Sementara itu, perintah administratif terakhir yang dikeluarkan terhadap Al-Sabar adalah pada bulan November.

Perintah administratif tersebut berlaku untuk jangka waktu 4 bulan.

“Mohammed Al-Sabar meninggal di Pusat Medis Hadassh yang berada di Yerusalem Timur setelah dipindahkan dari Penjara Ofer,” kata salah satu sumber dari kantor berita Palestina, Wafa.

Baca Juga:
Penjajah Israel Hancurkan Banyak Bangunan di Gaza, UNOCHA Sebut 12 Juta Ton Puing Reruntuhan Harus Dibersihkan

Mohammed Al-Sabar juga dilaporkan menderita komplikasi yang berkaitan dengan kondisi usus korban.

“Dia memerlukan pengobatan khusus yang tidak dapat diberikan oleh otoritas penjajah Israel,” ujarnya.

Di pihak lain, Sekjen PBB, Antonio Guterres, menyerukan gencatan senjata sebelum terjadi tragedi besar di Rafah jika penjajah Israel menyerang ke wilayah yang kini dihuni oleh lebih dari separuh penduduk Jalur Gaza yang jumlahnya mencapai 2,3 juta orang. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Sebut Banyak Kelaparan Terjadi di Gaza, Joe Biden Nyatakan Tindakan Penjajah Israel Telah Berlebihan

Presiden AS, Joe Biden, mengatakan jika tindakan yang dilakukan penjajah Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza telah berlebihan.

Serbu Sebelah Timur Nablus di Tepi Barat, 6 Warga Palestina Ditembak Pasukan Penjajah Israel

Dalam penyerbuan yang dilakukan di sebelah timur Nablus di Tepi Barat, 6 orang warga Palestina ditembak oleh pasukan penjajah Israel.

Gerebek Rumah di Dekat Khan Younis, 2 Orang Warga Amerika Dilaporkan Ditahan Pasukan Penjajah Israel

Dalam penggerebekan yang dilakukan di rumah di dekat Khan Younis, 2 orang warga Amerika Serikat ditahan oleh militer penjajah Israel.

Nyatakan Solidaritas untuk Palestina, Sekitar 100 Mahasiswa Jerman Berdemonstrasi Menentang Serangan Militer Penjajah Israel

Menurut laporan, sekitar 100 mahasiswa Jerman berdemonstrasi menentang serangan yang dilakukan penjajah Israel di Palestina.

Peringatkan Komunitas Internasional, IFRC Sebut Kelaparan di Gaza Telah Mencapai Tingkat yang Melampaui Bencana

IFRC menyebutkan jika kelaparan yang terjadi di Jalur Gaza akibat perang sekarang telah mencapai tingkat yang melampaui bencana.

Berita Terkini

wave

Janggal, Kejati Sulteng Belum Tetapkan Tersangka Dalam Kasus Dugaan Gratifikasi 500 Juta Tiga Proyek Jalan di Parigi Moutong

Sudah disita Kejati ratusan juta dana dugaan hasil gratifikasi, tapi anehnya belum ada tindaklanjut dari pihak kejaksaan.

Jadi Debut Bunda Corla di Layar Lebar, Inilah Sinopsis Mertua Ngeri Kali, Film Drama Komedi yang Lucu sekaligus Menyentuh Hati

Mertua Ngeri Kali adalah film drama komedi yang menghibur sekaligus menyentuh hati, dibintangi Bunda Corla yang kocak

Menyoroti Misteri dan Kepercayaan seputar Gunung Merbabu, Inilah Sinopsis Film Horor Kuncen

Kuncen adalah film horor yang akan hadir di bioskop November mendatang, membawa kisah seputar mitos di Gunung Merbabu

PT Bukit Asam Catat Produksi dan Penjualan Batu Bara Tumbuh, Optimis Hadapi Tekanan Pasar Global

PTBA mencatat produksi 35,90 juta ton hingga kuartal III-2025, didukung efisiensi, penjualan meningkat, permintaan pasar kuat.

Polresta Samarinda Tangkap 10 Tahanan Kabur, Polisi Terus Memburu Lima Buronan dan Tingkatkan Keamanan Sel

Polresta Samarinda berhasil menangkap 10 tahanan kabur, sementara lima lainnya masih diburu dengan penguatan sistem keamanan.


See All
; ;