Hindari Pecahnya Kekerasan, Penjajah Israel sedang Pertimbangkan Longgarkan Tindakan Pengendalian di Tepi Barat Jelang Ramadhan

Ket. Foto: Pemerintah Penjajah Israel Dikabarkan sedang Mempertimbangkan untuk Melonggarkan Tindakan Pengendalian di Tepi Barat Menjelang Ramadhan
Ket. Foto: Pemerintah Penjajah Israel Dikabarkan sedang Mempertimbangkan untuk Melonggarkan Tindakan Pengendalian di Tepi Barat Menjelang Ramadhan Source: (Foto/X/@UNRWA)

Internasional, gemasulawesi – Menurut laporan, dikabarkan jika pemerintah penjajah Israel sedang mempertimbangkan untuk melonggarkan tindakan pengendalian yang selama ini mereka lakukan di Tepi Barat menjelang bulan Ramadhan.

Laporan yang sama menyebutkan jika itu dilakukan untuk menghindari pecahnya kekerasan secara besar-besaran.

Di sisi lain, sebelumnya terdapat laporan yang menyampaikan jika di awal pekan ini, Kabinet Perang penjajah Israel sedang membahas pelonggaran tindakan pembatasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat.

Baca Juga:
Tampung Banyak Pengungsi, UNICEF Sebut Eskalasi Pertempuran di Rafah Akan Tandai Perubahan yang Menghancurkan

“Terutama dengan mengizinkan sekitar 100.000 pekerja Palestina kembali ke penjajah Israel,” kata salah satu sumber yang tidak disebutkan namanya.

Selain itu, izin tersebut juga termasuk dengan membolehkan masuknya para jamaah ke Masjid Al-Aqsa di Yerusalem selama Ramadhan.

Diketahui jika langkah-langkah tersebut disarankan oleh tentara penjajah Israel dan juga badan intelijen internal penjajah Israel, Shin Bet, ke pemerintah penjajah Israel.

Baca Juga:
Masih Perang, Pejuang Palestina Dilaporkan Terus Menyusup ke Wilayah yang Sebelumnya Telah Dibersihkan di Gaza Utara

“Baik tentara ataupun intrelijen penjajah Israel menyebutkan dengan memberikan izin untuk para pekerja Palestina dan jamaah memasuki Yerusalem serta penjajah Israel akan menghindari pecahnya kekerasan di Tepi Barat selama Ramadhan,” ujarnya.

Diketahui jika sejak perang pecah di tanggal 7 Oktober 2023, penjajah Israel menangguhkan izin masuk untuk sekitar 100.000 warga Palestina yang bekerja di penjajah Israel.

Tindakan lainnya yang dilakukan penjajah Israel, yakni memblokir puluhan jalan antara kota besar dan kota kecil di Tepi Barat.

Baca Juga:
Penjajah Israel Hancurkan Banyak Bangunan di Gaza, UNOCHA Sebut 12 Juta Ton Puing Reruntuhan Harus Dibersihkan

Tentara penjajah Israel juga melakukan penangkapan kepada hampir 7.000 orang warga Palestina.

Di sisi lain, pemerintah penjajah Israel juga terus menahan uang bea cukai Palestina yang selama ini dikumpulkan penjajah Israel atas nama Otoritas Palestina.

Menurut laporan, penahanan uang bea cukai oleh penjajah Israel telah membuat krisis keuangan meningkat yang dialami oleh Otoritas Palestina.

Baca Juga:
Sebut Banyak Kelaparan Terjadi di Gaza, Joe Biden Nyatakan Tindakan Penjajah Israel Telah Berlebihan

Dampak lainnya adalah meningkatkan ketegangan sosial dan juga ekonomi dalam masyarakat Palestina, khususnya di Tepi Barat.

“Semua barang kebutuhan pokok disini menjadi lebih mahal dan gaji juga tidak mencukupi untuk itu,” aku Mohammad Maher yang merupakan seorang supir taksi di desa-desa timur Ramallah. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Serbu Sebelah Timur Nablus di Tepi Barat, 6 Warga Palestina Ditembak Pasukan Penjajah Israel

Dalam penyerbuan yang dilakukan di sebelah timur Nablus di Tepi Barat, 6 orang warga Palestina ditembak oleh pasukan penjajah Israel.

Gerebek Rumah di Dekat Khan Younis, 2 Orang Warga Amerika Dilaporkan Ditahan Pasukan Penjajah Israel

Dalam penggerebekan yang dilakukan di rumah di dekat Khan Younis, 2 orang warga Amerika Serikat ditahan oleh militer penjajah Israel.

Nyatakan Solidaritas untuk Palestina, Sekitar 100 Mahasiswa Jerman Berdemonstrasi Menentang Serangan Militer Penjajah Israel

Menurut laporan, sekitar 100 mahasiswa Jerman berdemonstrasi menentang serangan yang dilakukan penjajah Israel di Palestina.

Peringatkan Komunitas Internasional, IFRC Sebut Kelaparan di Gaza Telah Mencapai Tingkat yang Melampaui Bencana

IFRC menyebutkan jika kelaparan yang terjadi di Jalur Gaza akibat perang sekarang telah mencapai tingkat yang melampaui bencana.

Mencari Perlindungan, Beberapa Pengungsi Palestina Dilaporkan Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam

Harus mencari perlindungan dari serangan yang dilakukan penjajah Israel, beberapa pengungsi Palestina terpaksa tinggal di kandang ayam.

Berita Terkini

wave

Ketika Rasa Cinta Berbenturan dengan Aturan Agama, Inilah Sinopsis Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih

Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih akan segera hadir di bioskop Indonesia, menceritakan drama percintaan yang emosional

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.

Penjarahan Rumah Uya Kuya: Satu Pelaku di Bawah Umur Terlibat, Polisi Amankan Barang Bukti dan Kejar Tersangka Lain

Polisi tangani kasus penjarahan rumah Uya Kuya, libatkan anak di bawah umur, amankan barang bukti, dan buru pelaku lainnya.


See All
; ;