Nyatakan Solidaritas untuk Palestina, Sekitar 100 Mahasiswa Jerman Berdemonstrasi Menentang Serangan Militer Penjajah Israel

Ket. Foto: Sekitar 100 Mahasiswa di Jerman Melakukan Demonstrasi di Berlin untuk Memprotes Agresi Penjajah Israel di Palestina
Ket. Foto: Sekitar 100 Mahasiswa di Jerman Melakukan Demonstrasi di Berlin untuk Memprotes Agresi Penjajah Israel di Palestina Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Di hari Kamis, tanggal 8 Februari 2024 waktu setempat, sekitar 100 mahasiswa di Berlin, Jerman, berkumpul untuk memprotes serangan yang dilakukan militer penjajah Israel terhadap rakyat Palestina.

Ke-100 mahasiswa Jerman tersebut berkumpul di depan Freie Universitaet dengan mengibarkan bendera dan juga membawa berbagai atribut Palestina.

Para mahasiswa Jerman tersebut juga berorasi dan berteriak untuk menyatakan soliaritas mereka terhadap warga Palestina.

Baca Juga:
Peringatkan Komunitas Internasional, IFRC Sebut Kelaparan di Gaza Telah Mencapai Tingkat yang Melampaui Bencana

Spanduk-spanduk yang mereka bawa bertuliskan seperti ‘Hentikan Kemunafikan’, ‘Satu-satunya Solusi Adalah Mengakhiri Pendudukan’ dan ‘Kemerdekaan untuk Palestina’.

Cicilia, yang menjadi juru bicara para demonstran, mengkritik dewan universitas karena memberikan tekanan pada para mahasiswa yang mengungkapkan kritikan terhadap agresi penjajah Israel di Jalur Gaza dan juga menyatakan dukungan mereka terhadap Palestina.

“Suara-suara dari mereka yang pro Palestina dibungkam dan ditekan,” ujarnya.

Baca Juga:
Mencari Perlindungan, Beberapa Pengungsi Palestina Dilaporkan Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam

Cicilia menerangkan jika pihak administrasi universitas mengizinkan polisi memasuki lingkungan kampus dan juga mengganggu demonstrasi yang damai.

“Hal ini terjadi ketika genosida terjadi di depan mata kita dan juga mata semua orang di dunia,” ucapnya.

Cicilia menegaskan jika para mahasiswa berdemonstrasi untuk menentang hal ini.

Baca Juga:
Terjadi Pertempuran Sekitar Lingkungan, WHO Sebut RS Al Shifa di Gaza Telah Kembali ke Fungsi Minimal

Diketahui jika pemerintah Jerman merupakan salah satu pendukung terkuat penjajah Israel, namun, belakangan ini mereka mendapatkan tekanan yang semakin besar akibat pembunuhan warga sipil dan bencana kemanusiaan yang semakin meningkat.

Di sisi lain, terdapat sebuah jajak pendapat yang baru-baru ini dilakukan yang menunjukkan bahwa sekitar 61% warga Jerman berpendapat jika tindakan yang dilakukan pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza tidak dapat dibenarkan.

Disebutkan jika alasannya adalah karena terlalu banyak warga sipil yang menjadi korban.

Baca Juga:
Semakin Banyak yang Meninggal, Survei Tunjukkan Lebih dari Separuh Warga Penjajah Israel Menentang Diakhirinya Perang

Hanya sekitar 25% partisipan yang menyuarakan dukungan mereka untuk penjajah Israel.

Sementara itu, pemimpin Partai Sinn Fein di Irlandia, Mary Lou McDonald, baru-baru ini menekankan pentingnya gencatan senjata di Palestina.

McDonald juga menegaskan jika kepatuhan terhadap hukum internasional dalam konflik yang sedang berlangsung di Palestina hingga sekarang tidak kalah pentingnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Perang Telah Berlangsung Lebih dari 4 Bulan, Spanyol Sebut Rakyat Palestina Hidup di Bawah Kelaparan, Pemboman dan Genosida

Spanyol menyampaikan jika warga Palestina kini hidup di bawah kelaparan, genosida dan juga pemboman akibat perang.

Kekerasan Meningkat, Seorang Pria Palestina di Tepi Barat Meninggal Setelah Ditembak Pasukan Penjajah Israel 2 Minggu yang Lalu

Laporan menyebutkan jika seorang pria Palestina meninggal setelah ditembak 2 minggu yang lalu oleh pasukan penjajah Israel di Tepi Barat.

Layanan Kesehatan Telah Runtuh, Norwegia Dilaporkan Mengirimkan Dana 26 Juta USD ke UNRWA

Norwegia dikabarkan telah mengirimkan dana untuk UNRWA sebanyak 26 juta USD di tengah penangguhan pendanaan yang dilakukan sejumlah negara.

Sejumlah Negara Tangguhkan Dana untuk UNRWA, Human Rights Watch Sebut Mereka Tidak Peduli terhadap Penderitaan Gaza

Human Rights Watch menyatakan sejumlah negara yang memilih untuk menangguhkan pendanaan untuk UNRWA tidak peduli terhadap penderitaan Gaza.

Tembak Mati Seorang Pria Palestina di Tepi Barat pada November, Militer Penjajah Israel Dilaporkan Kini Telah Meledakkan Rumahnya

Militer penjajah Israel telah meledakkan rumah milik seorang pria Palestina yang mereka tembak mati di bulan November 2023.

Berita Terkini

wave

Ketika Rasa Cinta Berbenturan dengan Aturan Agama, Inilah Sinopsis Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih

Film Dilanjutkan Salah Disudahi Perih akan segera hadir di bioskop Indonesia, menceritakan drama percintaan yang emosional

Antisipasi Konflik, Polresta Ambon Dirikan Pos dan Gelar Patroli Gabungan

Polresta Ambon siagakan personel gabungan, dirikan pos, dan lakukan patroli untuk cegah konflik Kailolo-Kabauw meluas ke wilayah lain.

Dwiarso Budi Santiarto Terpilih Jadi Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial

Hakim Agung Dwiarso Budi Santiarto resmi terpilih sebagai Wakil Ketua MA Bidang Non-Yudisial setelah unggul dalam dua putaran pemilihan.

Evakuasi Pekerja Terjebak di Tambang Grasberg Freeport Papua

PT Freeport menghentikan operasi sementara untuk mengevakuasi tujuh pekerja yang terjebak longsor di tambang bawah tanah Grasberg Papua.

Penjarahan Rumah Uya Kuya: Satu Pelaku di Bawah Umur Terlibat, Polisi Amankan Barang Bukti dan Kejar Tersangka Lain

Polisi tangani kasus penjarahan rumah Uya Kuya, libatkan anak di bawah umur, amankan barang bukti, dan buru pelaku lainnya.


See All
; ;