Internasional, gemasulawesi – Di hari Kamis, tanggal 8 Februari 2024 waktu setempat, sekitar 100 mahasiswa di Berlin, Jerman, berkumpul untuk memprotes serangan yang dilakukan militer penjajah Israel terhadap rakyat Palestina.
Ke-100 mahasiswa Jerman tersebut berkumpul di depan Freie Universitaet dengan mengibarkan bendera dan juga membawa berbagai atribut Palestina.
Para mahasiswa Jerman tersebut juga berorasi dan berteriak untuk menyatakan soliaritas mereka terhadap warga Palestina.
Spanduk-spanduk yang mereka bawa bertuliskan seperti ‘Hentikan Kemunafikan’, ‘Satu-satunya Solusi Adalah Mengakhiri Pendudukan’ dan ‘Kemerdekaan untuk Palestina’.
Cicilia, yang menjadi juru bicara para demonstran, mengkritik dewan universitas karena memberikan tekanan pada para mahasiswa yang mengungkapkan kritikan terhadap agresi penjajah Israel di Jalur Gaza dan juga menyatakan dukungan mereka terhadap Palestina.
“Suara-suara dari mereka yang pro Palestina dibungkam dan ditekan,” ujarnya.
Baca Juga:
Mencari Perlindungan, Beberapa Pengungsi Palestina Dilaporkan Terpaksa Tinggal di Kandang Ayam
Cicilia menerangkan jika pihak administrasi universitas mengizinkan polisi memasuki lingkungan kampus dan juga mengganggu demonstrasi yang damai.
“Hal ini terjadi ketika genosida terjadi di depan mata kita dan juga mata semua orang di dunia,” ucapnya.
Cicilia menegaskan jika para mahasiswa berdemonstrasi untuk menentang hal ini.
Diketahui jika pemerintah Jerman merupakan salah satu pendukung terkuat penjajah Israel, namun, belakangan ini mereka mendapatkan tekanan yang semakin besar akibat pembunuhan warga sipil dan bencana kemanusiaan yang semakin meningkat.
Di sisi lain, terdapat sebuah jajak pendapat yang baru-baru ini dilakukan yang menunjukkan bahwa sekitar 61% warga Jerman berpendapat jika tindakan yang dilakukan pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza tidak dapat dibenarkan.
Disebutkan jika alasannya adalah karena terlalu banyak warga sipil yang menjadi korban.
Hanya sekitar 25% partisipan yang menyuarakan dukungan mereka untuk penjajah Israel.
Sementara itu, pemimpin Partai Sinn Fein di Irlandia, Mary Lou McDonald, baru-baru ini menekankan pentingnya gencatan senjata di Palestina.
McDonald juga menegaskan jika kepatuhan terhadap hukum internasional dalam konflik yang sedang berlangsung di Palestina hingga sekarang tidak kalah pentingnya. (*/Mey)