Internasional, gemasulawesi – Dalam laporannya, pemerintah Kota Gaza mengatakan jika lebih dari 700 juta liter air limbah bocor dan menggenangi jalan-jalan yang ada di Kota Gaza.
Pemerintah Kota Gaza juga menyebutkan jika air limbah tersebut juga bocor di pantai yang ada disana.
Dalam keterangannya, pemerintah Kota Gaza menerangkan jika ini dianggap sebagai bencana kesehatan.
“Ini adalah bencana lingkungan dan juga mengancam cadangan bawah tanah kota,” kata mereka.
D sisi lain, saat pasukan penjajah Israel terus bergerak ke arah selatan Gaza menuju ke Rafah, Rafah dikabarkan menjadi kota besar terakhir di Jalur Gaza yang belum dimasuki pasukan penjajah Israel.
Namun, Rafah juga diketahui dibombardir oleh serangan udara yang diluncurkan oleh penjajah Israel hampir setiap hari sekarang ini.
Di sisi lain, di akhir pekan, Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, menegaskan kembali niatnya untuk memperpanjang operasi penjajah Israel di Jalur Gaza.
Pernyataan Netanyahu dilaporkan muncul ketika terdapat kekhawatiran internasional tentang potensi pembantaian jika penjajah Israel meneruskan rencanannya melakukan serangan darat di Rafah.
Diperkirakan jika sekiyar 1,4 juta orang berlindung di Rafah yang juga berbatasan dengan Mesir setelah sebelumnya penjajah Israel memerintahkan mereka untuk mengungsi.
Amerika Serikat yang menjadi pendukung utama penjajah Israel, telah memperingatkan penjajah Israel tentang rencana tersebut.
Sementara itu, terdapat laporan yang menyatakan jika 3 orang pasienn meninggal ketika pasukan penjajah Israel mencegah oksigen mencapai RS Al-Amal.
Menurut PRCS atau Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina, pada kenyataannya, penjajah Israel telah mencegah oksigen mencapai RS Al-Amal selama lebih dari 1 minggu.
“Itu tetap dilakukan mereka meskipun ada upaya koordinasi yang berkelanjutan dengan organisasi internasional,” jelas mereka.
PRCS menerangkan jika beberapa hari yang lalu, setelah mendapatkan tekanan yang cukup besar, pihak mereka mendapatkan izin untuk membawa oksigen ke rumah sakit.
“Hanya sekitar 21 tabung oksigen yang ditempatkan di depan gedung rumah sakit oleh pasukan penjajah Israel,” ungkap mereka. (*/Mey)