Putuskan Kembali ke Rumahnya, Seorang Warga Gaza Sebut Perjalanan Pulang Panjang dan Traumatis

Ket. Foto: Seorang Warga Gaza yang Memutuskan Kembali ke Rumahnya Menyebutkan Jika Perjalanan Pulang Panjang dan Traumatis
Ket. Foto: Seorang Warga Gaza yang Memutuskan Kembali ke Rumahnya Menyebutkan Jika Perjalanan Pulang Panjang dan Traumatis Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Seperti banyak warga Jalur Gaza lainnya, Mahmoud Murtaja harus mengungsi dari rumah keluarganya yang telah ditinggalinya sejak dulu.

Namun, Mahmoud Murtaja kemudian memutuskan kembali ke rumahnya yang berada di bagian timur Kota Gaza setelah kepergiannya secara paksa ketika tentara penjajah Israel memulai invasi darat ke wilayah tersebut.

Meskipun hingga kini pemboman belum juga berhenti, Mahmoud Murtaja mengakui jika dia berpikir bahwa kembali ke rumah mungkin akan memberikan kenyamanan yang diinginkan untuk dirinya dan juga keluarganya.

Baca Juga:
Terjadi Peningkatan Kekerasan, Otoritas Palestina Serukan Sanksi Internasional terhadap Pemukim Penjajah Israel

Mahmoud Murtaja menyatakan ketika dia dan keluarganya akhirnya sampai di rumahnya, harapannya pupus seketika.

Murtaja membeberkan jika rumahnya tidak terlihat dan hanya ada tumpukan tanah serta puing-puing yang menghitam akibat pemboman dan juga serangan penjajah Israel.

“Saya telah mendengar bahwa daerah kami menjadi sasaran serangan dari penjajah Israel selama mereka melakukan invasi darat,” katanya.

Baca Juga:
Lakukan Pengungsian Berulang Kali, Beberapa Warga Palestina di Rafah Ungkapkan Ketakutan terhadap Serangan Penjajah Israel

Dia menyebutkan jika telah memperkirakan akan terjadi kerusakan, namun, tidak membayangkan jika rumahnya akan hancur total.

“Kami bahkan harus mencari barang-barang kami melalui tanah untuk mengetahui dimana barang-barang itu berada,” ujarnya.

Mahmoud Murtaja menuturkan dia bahkan juga tidak dapat menemukan jejak dinding dan juga atap.

Baca Juga:
Akan Jadi Bencana Besar, Doctors Without Borders Tegaskan Serangan Darat Penjajah Israel di Rafah Tidak Boleh Dilanjutkan

Kini, Mahmoud Murtaja dan keluarganya memilih untuk tinggal di tenda yang terbuat dari kain yang didirikan di atas reruntuhan rumah mereka.

Tenda tersebut disebutkannya memberikan perlindungan yang diperlukan dari hujan, namun, tidak ada perlindungan dari pertempuran yang terjadi, tidak ada privasi dan juga perlindungan dari dingin.

“Semuanya telah diratakan,” imbuhnya.

Baca Juga:
Rafah Tampung Hampir Separuh Penduduk Gaza, PRCS Sebut Tidak Ada Lagi Tempat Aman untuk Rakyat Palestina Mengungsi

Rahaf, yang merupakan istri Mahmoud Murtaja mengungkapkan jika perjalanan pulang kembali ke rumah adalah perjalanan yang panjang dan traumatis.

“Untuk kami, kehilangan rumah keluarga terasa seperti kehilangan jiwa saat masih hidup,” tandasnya.

Dia menambahkan jika itu adalah perasaan yang paling menyakitkan yang dapat dialami oleh manusia.

Baca Juga:
Sebut untuk Bebaskan Lebih Banyak Tawanan, Netanyahu Nyatakan Penjajah Israel Harus Lancarkan Serangan ke Jalur Gaza

Putri Mahmoud Murtaja, Salma, yang masih berusia 9 tahun, mengakui jika dia hanya menginginkan kamarnya.

“Juga boneka dan pakaian saya,” pungkasnya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Bencana Lingkungan, Pemerintah Kota Gaza Ungkap Lebih dari 700 Juta Liter Air Limbah Bocor di Jalan dan Pantai

Menurut pemerintah Kota Gaza, sekitar lebih dari 700 juta air limbah bocor dan menggenangi jalan-jalan dan juga pantai.

Ilegal Menurut Hukum Internasional, Penjajah Israel Dikabarkan Gunakan Perang untuk Percepat Pembangunan Pemukiman

Menurut laporan, penjajah Israel disebut menggunakan perang di Jalur Gaza untuk mempercepat pembangunan pemukiman.

Terbatas, Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah Ungkap Keluarga di Gaza Utara Makan Setengah Porsi Setiap 2 Hari Sekali

Direktur Jenderal Kantor Media Pemerintah menyebutkan jika keluarga-keluarga di Gaza utara makan setengah porsi setiap 2 hari sekali.

Himbau Komunitas Internasional Hentikan Perang, Walikota Sebut Setiap Aksi Militer di Rafah Akan Akibatkan Pertumpahan Darah

Walikota Rafah menyatakan jika setiap aksi militer yang dilakukan di Rafah akan mengakibatkan pertumpahan darah dan pembantaian.

Telah Diteror Selama Beberapa Hari, Penembak Jitu Penjajah Israel Menembak Setiap Benda yang Bergerak di Sekitar RS Nasser

Menurut laporan, penembak jitu penjajah Israel menembak setiap benda yang bergerak di sekitar RS Nasser yang berada di Khan Younis, Gaza.

Berita Terkini

wave

Dugaan Oknum Bhabinkamtibmas Bekingi Tambang Ilegal: Ujian Serius Bagi Citra Polri di Lambunu

Isu PETI diParigi moutong dibekingi aparat menguat, paska terungkapnya sejumlah nama oknum Bhabinkamtibmas dalam penelusuran sejumlah media

Inilah Sinopsis Film Horor Sengkolo: Petaka Satu Suro, Berdasarkan Mitos Jawa tentang Malam Keramat

Film horor Indonesia yang akan datang, Sengkolo: Petaka Suro, menceritakan kisah gelap dan emosional tentang malam satu suro

Misteri "Orang Besar" di Balik Gusti dan Ripay: Pungli PETI Karya Mandiri Berjalan Mulus?

Dua nama pengumpul fee 12 persen terhadap pelaku PETI di Desa Karya Mandiri hingga saat ini belum tersentuh hukum.

Skandal Nepotisme di Kantor Wakil Bupati Parimo: Proyek Rehab Diduga "Diatur" untuk Keponakan Sendiri

Aroma Nepotisme menguat paska teridentifikasi ponakan Wabup mengerjakan Rehab ruangan wakil bupati Parigi moutong.

Nama Wakapolda Terseret Isu Bekingi PETI di Parigi Moutong, Helmi: Kita So Suruh Tangkap

Nama Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Dr. Helmi Kwarta Kusuma Putra Rauf, S.I.K., M.H., dicatut dalam pusaran PETI di Parigi Moutong.


See All
; ;