Internasional, gemasulawesi – Intervensi internasional di Palestina diketahui telah dipusatkan sejak tahun 1990-an pada apa yang disebut para ahli disebut sebagai agenda pembangunan perdamaian liberal.
Terlepas dari tujuan untuk solusi 2 negara yang diagung-agungkan dan bantuan internasional, serta intervensi pembangunan yang dilakukan selama puluhan tahun, masyarakat Palestina hingga kini masih harus bergantung kepada perekonomian Israel.
Namun, jelas bahwa semua yang diberikan oleh proses perdamaian ini hanyalah sebuah kerangka kerja yang menunda upaya nyata untuk menegakkan keadilan di Palestina.
Dan tentu saja memberikan Israel lebih banyak waktu untuk mengambil sumber daya Palestina dan memperluas pemukiman ilegal yang selama ini telah ada di tanah Palestina.
Secara khusus, ketergantungan yang tinggi terhadap bantuan dari masyarakat Palestina telah memberikan Israel sebuah peluang untuk menargetkan organisasi-organisasi yang terlibat dalam memperkuat kemerdekaan Palestina dengan tuduhan sebagai organisasi teroris.
Setelah agresi yang dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2023, masyarakat dunia telah melihat beberapa contoh tentang bagaimana manipulasi terhadap pekerjaan pembangunan semakin intensif sekarang.
Baca Juga:
Dukung Palestina, Turkiye Sebut Penggunaan Hak Veto di DK PBB Telah Jadi Alat yang Merugikan
Sebuah pendapat menyampaikan jika menghentikan dukungan terhadap upaya-upaya ini hanya akan mempercepat taktik diskriminasi dan juga pembersihan etnis yang dilakukan oleh pemerintah Israel.
“Hal ini jugalah yang menjadi alasan mengapa Israel merasa bahwa pertama-tama akan ada keuntungan untuk mereka jika mengontrol distribusi dana pembangunan,” kata salah satu ahli yang tidak disebutkan namanya.
Dia menambahkan jika pembicaraan mengenai hukum internasional, HAM dan juga perkembangan lembaga-lembaga internasional telah memperlihatkan kepada dunia penerapan yang tidak setara karena dunia telah gagal untuk menghentikan kekejaman yang dilakukan Israel di Gaza.
Baca Juga:
Serbu Kota Nablus di Tepi Barat, Penjajah Israel Buat 13 Warga Palestina Terluka
“Hal ini menunjukkan, kami berpendapat bahwa penerapan bantuan internasional dan pembangunan yang dipaksakan tidak akan meningkatkan perdamaian seperti yang diinginkan semua orang, namun, justru akan melemahkan perdamaian di wilayah Palestina,” tandasnya.
Hingga kini, agresi Israel dilaporkan telah menyebabkan lebih dari 23 ribu orang tewas dan lebih dari 50 ribu rakyat Palestina yang lain terluka. (*/Mey)