Internasional, gemasulawesi – Berbicara kepada Komite Urusan Luar Negeri Parlemen Inggris di hari Selasa kemarin waktu setempat, Menlu Inggris, David Cameron, mengakui dia khawatir perang yang dilakukan Israel di Gaza mungkin termasuk ke pelanggaran hukum internasional.
Menlu Inggris David Cameron menyebutkan meskipun saran yang telah dia terima sejauh ini adalah bahwa Israel patuh, ada banyak pertanyaan yang harus mendapatkan jawaban.
Menlu Inggris David Cameron menyampaikan beberapa hal yang dia lihat selama perang yang terjadi di Palestina sangat memprihatinkan.
Baca Juga:
Ratusan Orang Belum Ditemukan, Salju Disebutkan Hambat Penyelamatan Korban Gempa di Jepang
Saat sesi tanya jawab tentang apakah Israel rentan terhadap tantangan dari ICJ (Mahkamah Internasional) mengenai apakah tindakannya proporsional, David Cameron menyatakan jika sikapnya adalah mendekati hal tersebut.
“Akan selalu ada tanda tanya mengenai apakah suatu insiden yang terjadi di dunia melanggar hukum internasional,” katanya.
Sebelumnya, diketahui jika Inggris merupakan salah satu negara yang menyatakan dukungannya terhadap Israel dan mendukung hak mereka untuk mempertahankan diri melawan Hamas.
Baca Juga:
Kabar Baik, AS dan Penjajah Israel Sepakat PBB Dapat Lakukan Misi Penilaian di Gaza Utara
Namun, beberapa waktu yang lalu, Inggris mengeluarkan pernyataan meminta Israel untuk menahan diri dan bertindak sesuai dengan hukum internasional yang berlaku di seluruh dunia.
“Dibutuhkan usaha yang besar untuk membangun kembali Jalur Gaza karena tingkat kehancuran yang begitu besar akitab agresi ini,” ucapnya.
Dia menambahkan pembangunan kembali Jalur Gaza akan membutuhkan banyak orang dan juga lebih 1 negaraa untuk melakukannya.
Baca Juga:
Banyak yang Mengungsi, Kantor Kemanusiaan PBB Sebut Tempat Penampungan Darurat di Gaza Sangat Penuh
“Saya juga telah melihat angka-angka yang ditunjukkan para pejuang Hamas yang telah kehilangan lebih dari 50% kemampuan dan kapasitas mereka untuk menembakkan roket ke Israel,” ucapnya.
Di tengah meningkatnya kekhawatiran karena semakin meningkatnya angka rakyat Palestina yang tewas, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, mendesak para pemimpin Israel untuk menghindari kerugian terhadap warga dan infrastruktur sipil.
Sejauh ini, lebih dari 23 ribu orang telah tewas akibat agresi yang dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu.
Baca Juga:
Wakil Ketua Hamas Dibunuh, Ini Deretan Upaya Pembunuhan yang Dilakukan Penjajah Israel di Lebanon
Jutaan orang lainnya harus mengungsi ke tempat yang aman untuk menghindari serangan militer Israel. (*/Mey)