Internasional, gemasulawesi - Di tengah serangan Israel yang sedang berlangsung di Gaza, dimana Israel dituduh melakukan tindakan yang setara dengan kejahatan perang, komunitas internasional pada umumnya dikatakan tetap tidak mau atau tidak mampu untuk memberikan bantuan kemanusiaan.
Ketika ditempatkan dalam konteks sejarah terkini, hal ini tampaknya merupakan kelanjutan dari kebijakan Israel yang suram, yakni pengusiran paksa warga Palestina dari tanah mereka sendiri.
Salah satu pakar, Amjad Alqais, menyatakan jika hal ini tidak hanya terjadi melalui intimidasi yang dilakukan Israel belaka.
“Hal ini sesungguhnya merupakan akibat dari serangan militer yang penuh kekerasan dan pengepungan dahsyat selama 17 tahun di Jalur Gaza,” katanya.
Serangan Israel yang dimulai sejak tanggal 7 Oktober 2023 lalu telah menyebabkan lebih dari 1 juta lebih warga Palestina menjadi pengungsi.
Yang lebih parah lagi adalah Israel menggunakan serangkaian taktik yang digunakan mereka dalam perang kali ini.
Baca Juga: Ikut Berduka, Umat Kristen Palestina di AS Tidak Rayakan Natal Mereka Tahun Ini
Ini termasuk dengan menargetkan warga sipil dan rumah mereka, atau menggunakan senjata ilegal seperti fosfor putih.
“Buktinya telah sangat jelas dan hal ini memberikan kita gambaran kejahatan internasional yang menjadi pelanggaran terang-terangan terhadap Statuta Roma,” jelasnya.
Amjad Alqais menambahkan bahwa tindakan-tindakan yang dilakukan Israel ini dapat dilihat sebagai bagian dari serangan yang meluas dan juga sistematis terhadap masyarakat sipil yang tidak berdosa.
Seperti yang diketahui banyak orang, terdapat juga seruan dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat dan negara-negara lain yang bersekutu dengan Israel, untuk pembuatan jalur untuk memindahkan warga Palestina ke Mesir.
“Ini telah menimbulkan kekhawatiran mengenai rencana tersembunyi untuk menggusur warga Gaza,” ujarnya.
Amjad Alqais menuliskan jika mempertimbangkan fakta bahwa para menteri Israel telah mendiskusikan dan merencanakan pemindahan paksa warga Palestina ke Mesir sejak tahun 1967, apa yang dilakukan oleh Israel sekarang ini bukanlah kejutan untuk sebagian besar orang.
“Jika diserahkan kepada Israel, hal ini akan memberikan Palestina 2 pilihan, yakni pemindahan penduduk secara paksa atau genosida,” jelasnya.
Hingga kini, diketahui jika lebih dari 18 ribu rakyat Palestina yang tewas. (*/Mey)