Daerah, gemasulawesi - Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, ditunjuk sebagai daerah percontohan dalam pelaksanaan program Jaksa Mandiri Pangan.
Program tersebut kini telah mencapai tahap panen raya yang digelar pada hari ini.
Kegiatan panen itu dipimpin langsung oleh Jaksa Agung ST Burhanudin bersama Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman.
“Syukur alhamdulillah, panen raya perdana ini berjalan dengan lancar dan sukses. Kami siap mendukung sepenuhnya seluruh program yang diarahkan pimpinan,” ujar Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Bekasi, Eddy Sumarman.
Baca Juga:
Danantara Indonesia Siap Mulai Investasi Strategis Setelah RKAP 2025 Disetujui Komisi XI DPR
Ia menegaskan bahwa program Jaksa Mandiri Pangan merupakan salah satu langkah dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Program ini dijalankan melalui institusi kejaksaan sebagai bentuk implementasi arahan pemerintah.
Lebih lanjut dijelaskan, pelaksanaan program tersebut memanfaatkan lahan-lahan yang berasal dari aset rampasan negara.
Dengan cara ini, lahan yang sebelumnya tidak produktif dapat dikelola untuk mendukung kebutuhan pangan masyarakat.
“Kami memanfaatkan lahan-lahan rampasan yang hingga kini belum dilelang, untuk dijadikan bagian dari program ketahanan pangan,” ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa panen perdana berlangsung di lahan rampasan negara seluas tujuh hektare.
Lahan tersebut dikelola secara bersama oleh kelompok tani di wilayah Srimahi, Tambun Utara.
Dengan dukungan dari PT Pupuk Indonesia, panen berhasil mencapai tujuh ton per hektare.
Baca Juga:
Program Makan Bergizi Gratis Dorong UMKM dan Perkuat Rantai Pasok Nasional
Seluruh gabah kering hasil panen diserap melalui kerja sama dengan Perum Bulog, dengan mekanisme pembelian sesuai ketentuan pemerintah, yakni seharga Rp6.500 per kilogram yang diangkut langsung dari lahan.
Eddy menuturkan, terdapat tujuh titik lahan rampasan negara di berbagai kecamatan Kabupaten Bekasi yang bisa dimanfaatkan untuk program ketahanan pangan.
“Selama lelang belum terlaksana, lahan ini kami gunakan untuk ketahanan pangan, bisa untuk menanam padi atau tanaman pangan lain. Kita sesuaikan dengan kondisi tanah,” ujarnya.
Selain itu, pihaknya menjalankan program ketahanan pangan secara berkelanjutan, termasuk pasar murah dan penguatan koordinasi dengan penegak hukum untuk menindak praktik mafia beras.
“Kami juga menggelar operasi pasar untuk menstabilkan harga agar inflasi terkendali, serta bekerja sama dengan kepolisian selaku leading sector terkait mafia beras,” tambahnya.
Kepala Perum Bulog Cabang Karawang, Umar Said, mengatakan bahwa upaya menjaga ketahanan pangan di Kabupaten Bekasi dilakukan dengan optimalisasi penyerapan gabah kering petani lokal.
Tahun ini, penyerapan hasil panen sudah melampaui target; dari 75.000 ton, tercapai 120.000 ton, hampir 200 persen dari target.
Umar menyambut baik hadirnya program Jaksa Mandiri Pangan di Bekasi, yang dijadikan lokasi percontohan nasional, karena diyakini dapat meningkatkan jumlah penyerapan gabah kering di masa depan.
Baca Juga:
Pemerintah Tegaskan Kepercayaan pada Data BPS, Pertumbuhan Ekonomi Q2 2025 Capai 5,12 Persen
“Apalagi Kejaksaan Kabupaten Bekasi memiliki tujuh lokasi aset rampasan negara yang bisa dimanfaatkan untuk menanam bahan pangan. Potensinya besar, dengan perkiraan produksi hingga 65 ton per panen. Karena itu, kami telah bekerja sama dengan kejaksaan, dan Bulog siap menampung hasil panen dari lahan tersebut,” jelasnya. (*/Zahra)