Mirip dengan Kasus Vina Cirebon, Siswa MTs di Situbondo Ini Meninggal Dunia Usai Jadi Korban Pengeroyokan Rekannya, Begini Kronologinya

Muhammad Fahri Ghufron, seorang siswa MTs di Situbondo meninggal dunia usai menjadi korban pengeroyokan oleh rekan-rekannya.
Muhammad Fahri Ghufron, seorang siswa MTs di Situbondo meninggal dunia usai menjadi korban pengeroyokan oleh rekan-rekannya. Source: Foto/ilustrasi/Pixabay

Situbondo, gemasulawesi - Tindakan pengeroyokan yang berujung pada kematian tidak hanya terjadi pada Vina di Cirebon. Terbaru ada lagi dari Kabupaten Situbondo.

Di Situbondo, kejadian serupa juga terjadi, namun korbannya adalah seorang remaja berusia belasan tahun bernama Muhammad Fahri Ghufron.

Muhammad Fahri Ghufron, seorang remaja berusia 15 tahun asal Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo, Jawa Timur, telah meninggal dunia setelah mengalami pengeroyokan brutal oleh sepuluh anak di Lapangan Kalianget, Kecamatan Banyuglugur.

Keadaan yang membuat peristiwa ini semakin menyayat hati adalah kenyataan bahwa para pelaku adalah anak-anak di bawah umur.

Baca Juga:
Muncul Kesaksian Baru dari Teman Pegi Terkait Kasus Pembunuhan Vina di Cirebon, Yakin Jika Polisi Salah Tangkap, Ini Alasannya

Fahri, seorang siswa MTs yang bersemangat dan penuh potensi, telah menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu, 26 Mei 2024, setelah mengalami delapan hari dalam kondisi koma di Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo Jati, Probolinggo.

Keluarga Fahri bersama masyarakat sekitar meratapi kepergian yang tragis ini, sekaligus mengungkapkan kekecewaan dan kecaman atas kekerasan yang merenggut nyawa seorang remaja yang masih begitu muda.

Korban, yang dikenal baik oleh masyarakat sekitar, telah menjadi sasaran pengeroyokan di Lapangan Desa Kalianget pada Minggu sebelumnya, tepatnya pada tanggal 19 Mei 2024.

Kejadian ini diperkuat oleh dugaan dari pihak keluarga bahwa ini bukan sekadar pengeroyokan biasa, melainkan mungkin sebuah pembunuhan berencana.

Baca Juga:
Gunung Ibu Kembali Erupsi Hari Ini, Hujan Abu dan Pasir Dilaporkan Turun hingga ke Pemukiman Warga

Hal ini disinyalir setelah Fahri menerima pesan dari nomor tidak dikenal yang meminta dia untuk datang ke lapangan Desa Kalinaget.

Pesan tersebut memicu emosinya, dan setelah tiba di lokasi, dia langsung diserang tanpa ampun oleh para pelaku.

Meskipun luka-lukanya pada bagian luar tidak tampak begitu parah, namun luka dalam yang dialaminya cukup serius sehingga memerlukan penanganan medis lebih lanjut di RSUD Waluyo Jati.

Namun, usaha untuk menyelamatkan nyawanya tidak membuahkan hasil, dan Fahri meninggal dunia setelah delapan hari berjuang dalam kondisi kritis.

Baca Juga:
Dugaan Adanya Aliran Uang yang Diterima, JPU KPK Akan Menghadirkan Istri, Anak dan Cucu di Sidang SYL Hari Ini

Menyikapi kejadian ini, tim Satreskrim Polres Situbondo segera bergerak cepat dengan berhasil mengamankan 9 orang terduga pelaku pengeroyokan, yang diantaranya masih duduk di bangku SMA dan SMP.

Para pelaku yang masih di bawah umur ini segera dibawa ke Polsek Besuki untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh tim penyidik, yang secara khusus ditangani oleh penyidik perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polres Situbondo.

Informasi dari pihak keluarga korban menegaskan bahwa kejadian tragis ini terjadi pada Minggu, 19 Mei 2024, sekitar pukul 13.00 WIB di Lapangan Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo.

Korban langsung dirawat di RS Waluyo Jati Krasaan Probolinggo setelah kejadian, namun sayangnya, nyawanya tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia pada dini hari tanggal 26 Mei 2024.

Baca Juga:
Serang Kamp Pengungsi di Rafah, Warga Palestina Sebut Pasukan Penjajah Israel Membakar Orang dalam Keadaan Hidup

Kini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pasti penyebabkan kematian Fahri. (*/Shofia)

...

Artikel Terkait

wave
Ibu Pegi Beberkan Pesan Sang Anak Usai Ditangkap, Sebut Dirinya Jadi Tumbal Orang-orang Penting dan Pejabat dalam Kasus Pembunuhan Vina

Pesan haru Pegi untuk sang ibu sehari setelah penangkapan jadi sorotan. Rela mati dan jadi tumbal orang-orang penting dalam kasus Vina.

Disebut Sebagai Otak dalam Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi Beberkan Peran Pegi dan Ancaman Hukuman Mati yang Menghantuinya

Terancam hukuman mati, Polda Jawa Barat sebut Pegi adalah otak dalam kasus pembunuhan Vina di Cirebon. Berikut peran pelaku.

Viral Detik-detik Pegi Dibungkam Polisi Gegara Ingin Sampaikan Pembelaan Usai Dituduh Jadi Otak Pembunuhan Vina, Sebut Dirinya Difitnah

Momen Pegi dibungkam polisi usai konferensi pers kasus pembunuhan Vina viral di media sosial, panik saat pelaku berusaha bicara kepada medi

Berhasil Ditangkap Usai 8 Tahun Buron, Polda Jawa Barat Sebut Pegi Adalah Otak Pelaku Pembunuhan Vina di Cirebon, Ini Alasannya

Polda Jawa Barat menyebut Pegi sebagai otak di balik pembunuhan Vina di Cirebon. Berikut peran pelaku dalam kasus tersebut.

Resmi Jadi Tersangka, Gestur Tubuh Pegi Saat Polda Jawa Barat Beri Keterangan Terkait Perannya dalam Kasus Pembunuhan Vina Jadi Sorotan

Gestur tubuh Pegi yang terlihat menggelengkan kepala saat Polda Jawa Barat memberikan keterangan menjadi perbincangan hangat di media sosial

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;