Situbondo, gemasulawesi - Tindakan pengeroyokan yang berujung pada kematian tidak hanya terjadi pada Vina di Cirebon. Terbaru ada lagi dari Kabupaten Situbondo.
Di Situbondo, kejadian serupa juga terjadi, namun korbannya adalah seorang remaja berusia belasan tahun bernama Muhammad Fahri Ghufron.
Muhammad Fahri Ghufron, seorang remaja berusia 15 tahun asal Desa Lubawang, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo, Jawa Timur, telah meninggal dunia setelah mengalami pengeroyokan brutal oleh sepuluh anak di Lapangan Kalianget, Kecamatan Banyuglugur.
Keadaan yang membuat peristiwa ini semakin menyayat hati adalah kenyataan bahwa para pelaku adalah anak-anak di bawah umur.
Fahri, seorang siswa MTs yang bersemangat dan penuh potensi, telah menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu, 26 Mei 2024, setelah mengalami delapan hari dalam kondisi koma di Rumah Sakit Umum Daerah Waluyo Jati, Probolinggo.
Keluarga Fahri bersama masyarakat sekitar meratapi kepergian yang tragis ini, sekaligus mengungkapkan kekecewaan dan kecaman atas kekerasan yang merenggut nyawa seorang remaja yang masih begitu muda.
Korban, yang dikenal baik oleh masyarakat sekitar, telah menjadi sasaran pengeroyokan di Lapangan Desa Kalianget pada Minggu sebelumnya, tepatnya pada tanggal 19 Mei 2024.
Kejadian ini diperkuat oleh dugaan dari pihak keluarga bahwa ini bukan sekadar pengeroyokan biasa, melainkan mungkin sebuah pembunuhan berencana.
Baca Juga:
Gunung Ibu Kembali Erupsi Hari Ini, Hujan Abu dan Pasir Dilaporkan Turun hingga ke Pemukiman Warga
Hal ini disinyalir setelah Fahri menerima pesan dari nomor tidak dikenal yang meminta dia untuk datang ke lapangan Desa Kalinaget.
Pesan tersebut memicu emosinya, dan setelah tiba di lokasi, dia langsung diserang tanpa ampun oleh para pelaku.
Meskipun luka-lukanya pada bagian luar tidak tampak begitu parah, namun luka dalam yang dialaminya cukup serius sehingga memerlukan penanganan medis lebih lanjut di RSUD Waluyo Jati.
Namun, usaha untuk menyelamatkan nyawanya tidak membuahkan hasil, dan Fahri meninggal dunia setelah delapan hari berjuang dalam kondisi kritis.
Menyikapi kejadian ini, tim Satreskrim Polres Situbondo segera bergerak cepat dengan berhasil mengamankan 9 orang terduga pelaku pengeroyokan, yang diantaranya masih duduk di bangku SMA dan SMP.
Para pelaku yang masih di bawah umur ini segera dibawa ke Polsek Besuki untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh tim penyidik, yang secara khusus ditangani oleh penyidik perempuan dan anak (PPA) Satreskrim Polres Situbondo.
Informasi dari pihak keluarga korban menegaskan bahwa kejadian tragis ini terjadi pada Minggu, 19 Mei 2024, sekitar pukul 13.00 WIB di Lapangan Desa Kalianget, Kecamatan Banyuglugur, Situbondo.
Korban langsung dirawat di RS Waluyo Jati Krasaan Probolinggo setelah kejadian, namun sayangnya, nyawanya tidak bisa diselamatkan dan meninggal dunia pada dini hari tanggal 26 Mei 2024.
Kini pihak kepolisian sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap pasti penyebabkan kematian Fahri. (*/Shofia)