Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, pesawat Lion Air untuk tujuan Jeddah, Arab Saudi, harus berputar-putar di langit Binjai, Provinsi Sumatera Utara.
Dikabarkan jika pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-106 membawa jemaah umrah dari Surabaya menuju ke Jeddah.
Pesawat Lion Air tersebut kemudian mengalihkan pendaratannya ke Bandara Internasional Kualanamu di Deli Serdang, Sumatera Utara.
Corporate Communication Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro, menyatakan jika hal ini dilakukan karena perubahan waktu pemberitahuan resmi atau Notam yang berasal dari otoritas di Sri Lanka.
Danang Mandala Prihantoro menerangkan jika Notam, yang merupakan singkatan dari notice to airmen, adalah pemberitahuan disebarluaskan yang memiliki sifat penting oleh personel operasi penerbangan yang menyatakan penutupan sementara wilayah udara di Sri Lanka.
Danang Mandala Prihantoro mengungkapkan jika pengalihan pendaratan kepada bandara alternatif adalah prosedur standar operasional penerbangan atau SOP untuk memastikan keselamatan dan juga keamanan penerbangan.
Baca Juga:
Impor Beras dengan Total Kuota 3,6 Juta Ton, Bulog Jamin Ketersediaan Stok Beras Selama Tahun 2024
Danang Mandala Prihantoro menegaskan jika pengalihan pendaratan di Bandara Internasional Kualanamu bukan dikarenakan masalah teknis pesawat.
“Sebelum mendarat di Kualanamu, pesawat sempat melakukan holding atau terbang mengelilingi wilayah udara Binjai,” ujarnya.
Menurut Danang, holding ini dilakukan untuk beberapa waktu yang bertujuan untuk mengurangi berat pesawat melalui pemakaian bahan bakar atau avtur.
Baca Juga:
Dalam Rangka Mencapai Kesucian Jiwa, Wapres Sebut Ramadhan Adalah Madrasah untuk Umat Islam
Danang menjelaskan jika ini langkah yang diambil agar pendaratan sesuai dengan limitasi pesawat atau berat pesawat saat mendarat.
Lebih lanjut, setelah mendarat dengan selamat di Bandar Udara Internasional Kualanamu, rencananya pesawat akan melanjutkan penerbangan kembali.
“Penerbangan menuju ke Jeddah dilakukan setelah bandar udara di Colombo, Sri Lanka, dibuka kembali dan juga dianggap aman untuk dilayani,” terangnya.
Baca Juga:
Angkat Bicara, BPKN Sebut Insiden Batik Air Mencederai Hak Konsumen
Danang Mandala Prihantoro menekankan jika seluruh prosedur tersebut yang diambil menunjukkan komitmen dari maskapai Lion Air dalam menjaga keselamatan penumpang dan juga kru pesawat.
Sebelumnya, diketahui terdapat insiden Batik Air dimana pilot dan kopilotnya tertidur saat penerbangan.
Namun, diketahui jika pesawat Batik Air tujuan Kendari-Jakarta tersebut dapat mendarat dengan selamat. (*/Mey)