Nasional, gemasulawesi – Dalam keterangannya, Wakil Presiden, Maruf Amin, menyatakan jika bulan Ramadhan adalah madrasah untuk umat Islam untuk mendidik diri sendiri masing-masing.
Disebutkan Wakil Presiden, Maruf Amin, jika hal tersebut dilakukan dalam rangka mencapai kesucian jiwa dan juga pemurnian jiwa.
Menurut Wakil Presiden, Maruf Amin, persiapan fisik maupun mental perlu dilakukan dalam menyambut bulan Ramadhan.
Baca Juga:
Angkat Bicara, BPKN Sebut Insiden Batik Air Mencederai Hak Konsumen
“Hal ini dikarenakan umat Islam berpuasa dan juga mengoptimalkan ibadah kepada Allah SWT,” ujarnya.
Dia menambahkan jika persiapan mental dilakukan dengan menyucikan niat jika ibadah yang dilakukan semata-mata untuk menjadikan diri masing-masing insan yang bertakwa.
Maruf Amin mengungkapkan jika ada 3 manfaat dari melakukan ibadah puasa.
“Yang pertama adalah manfaat kejiwaan atau spiritual, dimana kita harus bersabar dalam menahan hawa nafsu,” ucapnya.
Wakil Presiden menuturkan jika semua manusia memiliki nafsu yang dapat membawa ke perbuatan yang buruk untuk dilakukan.
“Puasa adalah salah satu cara yang efektif untuk mengendalikannya,” imbuhnya.
Baca Juga:
Mengejutkan Netizen, Nama Erina Gudono Masuk di Bursa Bupati dan Wakil Bupati Sleman
Maruf Amin melanjutkan jika manfaat yang kedua adalah sosial kemasyarakatan, dimana umat Muslim akan melakukan pembiasaan diri untuk bersikap tertib, disiplin, serta setara dengan umat yang lain tanpa melihat status sosial masyarakat.
Maruf Amin menyatakan bahwa manfaat yang ketiga adalah kesehatan.
“Kita nantinya akan melakukan pembiasaan diri untuk membersihkan organ-organ,” terangnya.
Wapres menjelaskan jika dalam sebuah hadits dikatakan jika dengan puasa, maka akan menjadi sehat.
Dalam kesempatan tersebut, Wakil Presiden menegaskan bulan Ramadhan adalah momen untuk mempererat silaturahami, memperkokoh ukhuwah islamiyah, persaudaraan sesama bangsa dan juga persaudaraan antara umat Islam.
Sebelumnya, Wakil Presiden juga sempat menyampaikan himbauan agar masyarakat Indonesia tetap beribadah dengan sungguh-sungguh di bulan Ramadhan, meskipun jadwal penetapan awal Ramadhan hingga Lebaran tahun 2024 berbeda.
Baca Juga:
Tenggelam di Laut Korsel, 3 Awak Kapal WNI Tewas dan 4 Orang Belum Ditemukan Hingga Saat Ini
Maruf Amin menuturkan jangan sampai masyarakat berpuasa mengikuti pemerintah yang memulai puasa lebih akhir, namun, Idul Fitri mengikuti yang lebih dahulu.
“Itu tidak betul,” tandasnya.
Wapres juga meminta agar masyarakat menghormati perbedaan yang terjadi dalam penetapan 1 Ramadhan. (*/Mey)