Nasional, gemasulawesi – Ditemui di kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian baru-baru ini, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengungkapkan jika pihaknya mendorong upaya untuk meningkatkan pasokan beras.
Menurut Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyatakan jika hal itu dilakukan untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran.
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, menyebutkan jika langkah tersebut diambil untuk memastikan jika distribusi beras dapat lebih merata dengan memberikan kesempatan yang dibutuhkan kepada pihak-pihak terkait untuk dapat langsung mengakses beras dari Bulog.
Baca Juga:
Bentuk Kolom Abu Setinggi 1000 Meter, Gunung Semeru Kembali Erupsi Hari Ini
“Itu juga termasuk untuk pedagang,” ujarnya.
Zulkifli menerangkan jika perhatian khusus diberikan untuk pasar tradisional.
Namun, diakui oleh Mendag jika akses langsung pedagang di pasar tradisional ke Bulog masih terhambat oleh sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi.
Baca Juga:
Kasus Dugaan Hoaks, Polda Metro Jaya Dilaporkan Akan Memanggil Kembali Aiman Witjaksono
“Ini menjadi salah satu faktor untuk para pedagang enggan untuk memanfaatkannya,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan menjelaskan jika berdasarkan hasil pemeriksaan yang dilakukan lapangan menunjukkan distribusi beras hingga kini masih belum merata.
Mendag memaparkan jika ritel modern terutama masih tidak mau mengambil stok untuk beras jenis premium.
Baca Juga:
Banjir Demak Lumpuhkan Jalur Pantura, Harga Bahan Pangan di Kudus Dilaporkan Melambung
“Hal itu dikarenakan perbedaan antara harga eceran tertinggi atau HET dengan harga yang mereka bayarkan kepada Bulog,” imbuhnya.
Zulkifli Hasan menegaskan untuk ritel modern yang berani mengambilnya, mereka dapat menjualnya lebih tinggi.
Zulkifli menuturkan jika sebagian dari kebutuhan tersebut kemudian terpenuhi dengan beras yang berasal dari Bulog.
Baca Juga:
Bertemu dengan Surya Paloh Kemarin, Presiden Jokowi Sebut Bertujuan Menjadi Jembatan
Di sisi lain, Mendag juga menekankan pentingnya peran Bulog dalam memperkuat pasokan beras melalui program SPHP atau stabilisasi pasokan dan harga pangan.
Menurutnya, jika dalam konteks tersebut, beras yang berasal dari program SPHP tersebut dapat menjadi salah satu alternatif yang penting untuk memenuhi kebutuhan dari pasar.
Menteri Perdagangan menyatakan jika pihaknya juga mendorong untuk percepatan dalam realisasi impor beras dari sejumlah pihak sebesar 2 juta ton pada tahun 2024.
Baca Juga:
Air Quality Index 130, Kualitas Udara di Jakarta pada Hari Senin Masuk ke Kategori Tidak Sehat
Zulkifli Hasan memaparkan jika dalam kondisi sekarang, stok beras habis dalam waktu 2 hingga 3 hari karena ritel kurang berminat pada beras premium. (*/Mey)