Nasional, gemasulawesi – Menurut laporan, pemerintah Indonesia akan mengimpor beras dari Thailand sekitar 2 juta ton.
Disebutkan jika impor beras dari Thailand tersebut akan dilakukan jika produksi di dalam negeri kurang.
Menurut Sekretaris Utama Bapanas (Badan Pangan Nasional), Sarwo Edhy, mengungkapkan jika rencana impor beras Thailand tersebut adalah bentuk antisipasi melonjaknya harga beras yang bahkan dapat lebih tinggi lagi dari sekarang.
Baca Juga:
Bantuan Minim, Pengungsi Banjir Demak Dilaporkan Terpaksa Makan Sehari Sekali
Sarwo Edhy menuturkan jika impor beras dapat menjadi langkah antisipasi melalui ratas dan juga rakornas.
“Tentunya dilakukan dengan persetujuan presiden dan juga menteri,” katanya.
Sekretaris Utama Bapanas tersebut menyebutkan jika tahun lalu, pemerintah Indonesia mengimpor beras dari Thailand sebanyak 2,8 juta ton.
Baca Juga:
Pemilu 2024, Kementerian Kesehatan Sebut Petugas yang Meninggal Menjadi 57 Orang
“Untuk tahun 2024, rencana impor berasnya sebanyak 2 juta ton, namun, jika misalkan produksi dalam negeri mencukupi berarti rencana impor beras tidak akan terjadi,” ujarnya.
Saat ditanyakan mengenai tingginya harga beras yang terjadi akhir-akhir ini, Sarwo menyatakan jika itu dikarenakan tingginya ongkos produksi.
“Juga disebabkan dampak el nino 2023 yang mengakibatkan waktu tanam menjadi mundur,” terangnya.
Baca Juga:
Capai 80 Ribu Rupiah untuk 1 Kilogram, Harga Cabai di Surabaya Alami Lonjakan hingga 100 Persen
Dalam kesempatan yang sama, Sarwo memastikan jika harga beras yang naik tidak berkaitan dengan momen menjelang Ramadhan.
“Tetapi, memang dikarenakan dampak waktu tanam yang mundur dan juga el nino,” ucapnya.
Lebih lanjut, Sarwo juga membantah tentang potensi penimbunan yang membuat harga beras menjadi semakin tinggi.
Baca Juga:
Kasus Pungli di Rutan KPK, Dewan Pengawas Sebut Rekomendasikan Sekjen untuk Berikan Sanksi Disiplin
“Mudah-mudahan harga beras dapat kembali normal dalam waktu dekat,” harapnya.
Di sisi lain, pekan lalu, BPS (Badan Pusat Statistik) menyampaikan jika pemerintah Indonesia melakukan impor beras senilai 279,2 juta USD pada bulan Januari 2024.
Plt Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, memaparkan jika angka tersebut naik sekitar 135,12% jika dibandingkan dengan bulan Januari 2023 yang nilainya 118,7 juta USD.
Menurut Amalia, secara volume, beras di bulan Januari dilaporkan mencapai 443 juta kilogram atau 443.000 ton.
“Untuk volume, ini lebih rendah dari bulan Desember 2023 yang mencapai 531 juta kg atau 531.000 ton,” jelasnya. (*/Mey)