Nasional, gemasulawesi – Pada tanggal 24 Desember 2023, tungku smelter milik PT ITSS (Indonesia Tsingshan Stainless Steel) diketahui meledak dan menyebabkan 18 orang meninggal dunia, dengan puluhan korban lainnya mengalami luka-luka.
Di sisi lain, PT ITSS merupakan perusahaan yang berada di bidang pengolahan nikel.
Dilaporkan jika pengolahan nikel yang dilakukan PT ITSS memberikan hasil akhir berupa stainless steel.
Selain itu, PT ITSS merupakan salah satu perusahaan yang berada di kawasan PT IMIP (Indonesia Morowali Industrial Park) yang berada di Morowali, Provinsi Sulawesi Tengah.
Menurut laporan, PT ITSS menghasilkan hingga 1 juta ton NPI (nickel pig iron) stainless steel untuk per tahunnya.
Sebelum berekspansi ke Morowali di Sulawesi Tengah, pihak Tsingshan Group yang membawahi PT ITSS diketahui memiliki 3 unit produksi NPI dengan kapasitas yang mencapai 2 juta ton dan juga 3,4 juta ton stainless steel yang menjadi spesialisasi mereka.
Baca Juga: Kembali Bertambah, Korban Tewas Akibat Ledakan Tungku Smelter Morowali Menjadi 18 Orang
Tsingshan Group adalah perusahaan paling besar di dunia yang bergerak di bidang pengolahan nikel.
Selain itu, Tsingshan Group juga telah menguasai teknologi yang maju dan modern serta lengkap untuk pengolahan nikel.
PT ITSS adalah salah satu atau disebutkan merupakan bagian dari perusahaan Tsingshan Holding Group yang menjadi produsen stainless steel.
Baca Juga: Memimpin Selama 2 Periode, Mantan Gubernur Papua Lukas Enembe Meninggal Dunia di RSPAD Gatot Subroto
Selain di Morowali dengan PT ITSS, Tsingshan Holding Group juga membangun kawasan industri Weda Bay yang terletak di Halmahera Tengah.
Kawasan industri Weda Bay merupakan patungan dari 3 investor Cina, yang masing-masing adalah Huayou, Zhenshi dan Tsingshan.
PT ITSS memiliki kantor pusat yang berada di Gedung Wisma Mulia lantai 41 yang berada di Jalan Jenderal Gator Subroto No. 42 di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Hari Ini Peringatan 19 Tahun Tsunami Aceh, Warga Diajak Hentikan Semua Aktivitas untuk Bertafakur
PT ITSS dilaporkan memiliki lebih dari 20 smelter pengolahan nikel yang kesemuanya berlokasi di Morowali.
Sementara itu, di Kabupaten Morowali, Tsingshan dan juga Bintang Delapan Group diketahui menanamkan modal sekitar 92,8 triliun dan membuat Indonesia menjadi salah satu produsen stainless steel yang dikenal namanya di dunia.
Sebagian besar pemegang saham PT ITSS juga berasal dari Cina, sementara hanya sekitar 10% pemegang saham yang berasal dari Indonesia. (*/Mey)