Internasional, gemasulawesi – Hamas dilaporkan mengecam Amerika Serikat karena menggunakan hak vetonya di Dewan Keamanan PBB untuk menghalangi upaya Palestina menjadi anggota penuh PBB.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan kemarin, 18 April 2024, waktu Palestina, Hamas mengutuk veto Amerika Serikat di Dewan Keamanan PBB terhadap rancangan resolusi yang memberikan Palestina keanggotaan penuh di PBB.
Veto yang dilakukan Amerika Serikat sebagai sekutu utama dan pendukung militer penjajah Israel telah diperkirakan menjelang pemungutan suara di Dewan Keamanan PBB.
12 negara telah memberikan suara mendukung rancangan resolusi yang mendukung Palestina, yang diketahui diperkenalkan oleh Aljazair dan telah merekomendasikannya kepada Majelis Umum PBB agar negara Palestina menjadi anggota PBB.
Dilaporkan jika Inggris dan Swiss abstain dalam pemungutan suara tersebut.
Hamas juga menuduh Amerika Serikat bertentangan dengan keinginan internasional, dengan menggunakan hak vetonya dan menolak keanggotaan penuh Palestina di PBB.
Hamas juga menyerukan komunitas internasional untuk memberikan tekanan untuk melampaui keinginan Amerika Serikat.
“Kami juga menyerukan komunitas global untuk mendukung perjuangan rakyat Palestina dan juga hak sah untuk menentukan nasib sendiri,” katanya.
Hamas menambahkan jika mereka meyakinkan dunia bahwa rakyat Palestina akan melanjutkan perjuangan dan juga perlawanan mereka hingg mereka mengalahkan pendudukan penjajah Israel dan mendirikan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat penuh dengan Yerusalem sebagai ibu kotanya.
Baca Juga:
Sebagian Besar Gunakan AI, Pakar PBB Ungkap 25 Ribu Ton Bahan Peledak Telah Dijatuhkan di Jalur Gaza
Di sisi lain, salah satu pejabat penjajah Israel, Israel Katz, memuji Amerika Serikat karena memveto resolusi Dewan Keamanan PBB.
Dia juga menyebut resolusi tentang keanggotaan penuh Palestina di PBB adalah usulan yang memalukan.
“Penjajah Israel akan terus berperang hingga Hamas jatuh dan 133 orang penjajah Israel yang diculik dibebaskan,” terangnya.
Sementara itu, Sekjen PBB, Antonio Guterres, menyatakan agresi penjajah Israel di Gaza telah menjadikan bentangan kemanusiaan yang sangat buruk.
“Gencatan senjata juga diperlukan untuk meredakan ketegangan yang terjadi di kawasan Timur Tengah,” ungkapnya.
Perang di Jalur Gaza diketahui telah menyebabkan lebih dari 33 ribu orang meninggal dunia dan 76 ribu lainnya terluka. (*/Mey)