Internasional, gemasulawesi – Pakar dan pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina, Francesca Albanese, menyatakan jika 25.000 ton bahan peledak telah dijatuhkan di Jalur Gaza.
Francesca Albanese juga menyebutkan jika sebagian besar bahan peledak tersebut dijatuhkan kepada targetnya dengan menggunakan AI.
Dalam keterangannya kemarin, 17 April 2024, waktu Palestina, Francesca Albanese menerangkan jika sekitar 250 orang terbunuh setiap harinya selama minggu-minggu pertama serangan penjajah Israel di Jalur Gaza.
Di sisi lain, pakaian-pakaian yang dibuang berserakan di sepanjang jalan yang hancur di Beit Hanoon, Jalur Gaza bagian utara.
Disebutkan jika pakaian tersebut adalah bukti dari apa yang disampaikan oleh penduduk setempat sebagai kampanye penangkapan massal oleh pasukan penjajah Israel, yang menangkap semua pria Palestina di daerah tersebut.
Dilaporkan jika beberapa dari pria Palestina tersebut disuruh pasukan penjajah Israel untuk melarikan diri dan yang lainnya ditelanjangi, ditutup matanya, diborgol, serta dibawa untuk dilakukan interogasi.
“Interogasi yang dilakukan juga melibatkan penyiksaan dan pelecehan,” kata salah seorang korban operasi penjajah Israel yang tidak disebutkan namanya.
Sementara itu, mahasiswa yang ikut serta dalam unjuk rasa pro Palestina di Columbia University di New York mengatakan jika ada ancaman penangkapan.
Columbia Students for Justice in Palestine mengungkapkan dalam sebuah postingan di media sosial, jika NYPD atau New York Police Department telah memperingatkan para mahasiswa yang melakukan protes jika mereka akan ditangkap dikarenakan berpartisipasi dalam ‘Perkemahaan Solidaritas Gaza’ di halaman utama kampus universitas.
Laporan menyampaikan jika ratusan mahasiswa yang melakukan protes telah diberikan batas waktu untuk mengosongkan kamp solidaritas oleh staf universitas.
Selain itu, terdapat banyak polisi yang tampaknya siap untuk melakukan intervensi.
Di sisi lain, perang di Jalur Gaza sejauh ini telah menyebabkan sekitar 33.899 warga Palestina meninggal.
Lebih dari 76 ribu lainnya dinyatakan terluka, dimana sebagian besar korban adalah perempuan dan juga anak-anak. (*/Mey)