Memiliki Kewajiban Melindungi Warga Palestina, PBB Meminta Penjajah Israel Menghentikan Dukungannya terhadap Serangan yang Dilakukan Pemukim

Ket. Foto: PBB Meminta Penjajah Israel untuk Menghentikan Dukungannya dari Serangan yang Dilakukan Pemukim Penjajah Israel
Ket. Foto: PBB Meminta Penjajah Israel untuk Menghentikan Dukungannya dari Serangan yang Dilakukan Pemukim Penjajah Israel Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Kantor Hak Asasi Manusia PBB telah menuntut dan juga meminta penjajah Israel untuk menghentikan dukungan mereka terhadap serangan yang dilakukan oleh para pemukim penjajah Israel di Tepi Barat.

Ravina Shamdasani, yang merupakan juru bicara Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB, menyatakan jika penjajah Israel sebagai kekuatan pendudukan harus mengambil semua tindakan yang dimungkinkan, yang sesuai dengan kekuatannya untuk memulihkan dan menjamin keamanan serta ketertiban umum di Tepi Barat.

Ravina Shamdasani menyebutkan jika kewajiban tersebut termasuk dengan melindungi warga Palestina dari serangan yang dilakukan oleh pemukim dan juga mengakhiri penggunaan kekerasan terhadap warga Palestina yang sering dilakukan oleh Pasukan Keamanan penjajah Israel.

Baca Juga:
Ramai di Media Sosial, Seorang Turis Asal Indonesia Diduga Rusak Bunga Sakura yang Sedang Bermekaran di Jepang, Warganet: Miskin Etika

Dalam keterangannya kemarin, 16 April 2024, waktu Palestina, dia juga menggambarkan jika kekerasan yang meningkat tersebut sebagai masalah yang sangat memprihatinkan.

“Kami juga meminta negara-negara Barat yang memiliki pengaruh untuk meredakan ketegangan yang terjadi,” katanya.

Diketahui jika sebelumnya para pemukim penjajah Israel menembak mati 2 orang warga Palestina di Tepi Barat menyusul pembunuhan seorang remaja Palestina beberapa waktu yang lalu.

Baca Juga:
Pemboman Sebuah Masjid di Jabalia, 1 Orang Warga Palestina Dikabarkan Tewas dan yang Lainnya Terluka

Di akhir pekan, puluhan pemukim ilegal penjajah Israel juga menyerbu sebuah desa yang berada di sebelah timur laut Ramallah, yang membuat 1 orang warga Palestina tewas.

Selain itu, 25 orang lainnya juga dilaporkan terluka.

Dikabarkan jika peristiwa tersebut terjadi setelah seorang pemukim penjajah Israel yang berusia 14 tahun hilang.

Baca Juga:
Barat Desak Hindari Konflik, Panglima Militer Penjajah Israel Sebut Negaranya Akan Tanggapi Serangan Iran pada Akhir Pekan

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan jika setidaknya 466 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan penjajah Israel atau pemukim di Tepi Barat sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023.

Dalam kesempatan terpisah, Palestina al-Haq, yang merupakan organisasi hak asasi manusia, menyampaikan jika 112 anak telah dibunuh oleh militer penjajah Israel dan 3 orang lainnya oleh pemukim sejak bulan Oktober 2023.

Palestina al-Haq mengatakan serangan pemukim meningkat lebih dari 2 kali lipat dari rata-rata 3 menjadi 8 insiden yang terjadi per harinya. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Tim Pencari Gunakan Sekop dan Tangan untuk Mencari, 10 Jenazah Warga Sipil Palestina Dilaporkan Ditemukan dari Kuburan Massal di RS Al Shifa

Sekitar 10 jenazah ditemukan di kuburan massal yang berada di RS Al Shifa, Jalur Gaza, yang diyakini merupakan pasien di rumah sakit.

Memungkinkan Acara Olahraga dan Konser Tetap Berjalan, Penjajah Israel Dilaporkan Telah Mencabut Pembatasan di Sekolah serta Pertemuan

Penjajah Israel telah mencabut pembatasan di sekolah dan pertemuan yang memungkinkan acara olahraga dan pertemuan tetap berjalan.

Lakukan Kekerasan, Pemukim Penjajah Israel Dikabarkan Mencabut 30 Pohon Zaitun di Kota Qarawat Bani Hassan, Tepi Barat

Pemukim penjajah Israel mencabut 30 pohon zaitun dan juga beberapa pohon almond di Qarawat Bani Hassan, Tepi Barat.

Konfrontasi dengan Pemukim dan Pasukan Penjajah Israel, 5 Warga Palestina Dilaporkan Terluka di Ramallah Tepi Barat

5 warga Palestina dikabarkan terluka akibat konfrontasi dengan pemukim dan juga pasukan penjajah Israel di Ramallah, Tepi Barat.

Serangan Iran, Warga Penjajah Israel Dilaporkan Tidak Perlu Lagi Tinggal di Dekat Tempat Perlindungan Bom

Warga penjajah Israel dilaporkan tidak perlu lagi untuk tinggal di dekat tempat perlindungan bom karena penurunan tingkat kewaspadaan.

Berita Terkini

wave

Emas Berdarah Parigi Moutong di Balik Bayang-Bayang Hukum

Aktifitas tambang ilegal di Desa Buranga dan Tombi, hanya berjarak kurang lebih 40 kilometer dari Polres Parigi moutong.

Hanya Sehari Pasca-Penertiban Polda Sulteng, Kades Karya Mandiri Diduga Ijinkan Tambang Ilegal Kembali Beroperasi

Kepala Desa Karya Mandiri di Kecamatan Ongka malino Parigi Moutong diduga terlibat dalam aktivitas tambang ilegal.

Sayutin Budianto Instruksikan Kader NasDem Parigi Moutong Tegak Lurus demi Restorasi 2029

Dalam arahannya, Sayutin menekankan pentingnya loyalitas tunggal seluruh kader dan legislator untuk tegak lurus mengikuti komando Ketua DPW.

Menatap Pemilu 2029: Nilam Sari Lawira Targetkan NasDem Pimpin DPRD Sulteng dan Parigi Moutong

Di bawah kepemimpinannya Nilam Sari Lawira yakin Nasdem akan menangkan perebutan dominasi suara di Wilayah Sulawesi tengah.

Kabut di Tambang Parigi Moutong: "Gertak Sambal" Polda Sulawesi Tengah Dalam Penertiban PETI

Operasi penyisiran Disinyalir tanpa hasil dari Polda Sulawesi tengah saat ini, akibat operasi itu dinilai hanya aksi seremonial.


See All
; ;