Internasional, gemasulawesi – Panglima militer penjajah Israel, Herzi Halevi, menyatakan negaranya akan menanggapi serangan yang dilakukan Iran pada akhir pekan ketika sejumlah negara Barat mendesak untuk menghindari konflik di Timur Tengah.
Sebelumnya, diketahui jika Perdana Menteri penjajah Israel, Benjamin Netanyahu, melakukan pertemuan dengan kabinet perangnya untuk kedua kalinya dalam waktu kurang dari 24 jam di hari Senin, 15 April 2024, waktu setempat, untuk membahas mengenai serangan drone dan rudal Iran.
Herzi Halevi menyatakan jika negaranya akan memberikan respons, namun, tidak memberikan rincian.
Dalam keterangannya kemarin, 15 April 2024, waktu penjajah Israel, di Pangkalan Udara Nevatim yang berada di penjajah Israel selatan, Herzi Halevi mengatakan jika peluncuran begitu banyak rudal, rudal jelajah dan juga drone ke wilayah penjajah Israel akan ditanggapi dengan baik.
Diketahui jika serangan Iran yang dilancarkan sebagai serangan balasan telah menimbulkan ketakutan akan perang terbuka antara penjajah Israel dan Iran, serta meningkatkan kekhawatiran jika perang Gaza juga akan menyebar ke wilayah tersebut.
Perwakilan Tinggi Uni Eropa untuk Urusan Luar Negeri dan Kebijakan Keamanan, Josep Borrell, memaparkan jika sekarang ini, publik dunia sedang berada di tepi jurang dan harus menjauh darinya.
“Kita harus menginjak rem dan juga gigi mundur,” ujarnya.
Para pemimpin dunia seperti Presiden Prancis, Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Olaf Scholz dan Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, juga mengungkapkan seruan yang serupa.
Sekjen PBB, Antonio Guterres, sebelumnya menyampaikan jika kawasan tersebut dan dunia tidak lagi mampu menanggung lebih banyak perang.
“Sekarang merupakan waktunya untuk meredakan dan juga mengurangi ketegangan,” tandasnya.
Sementara itu, Rusia menahan diri untuk tidak mengkritik Iran di depan umum untuk serangan tersebut, namun, mereka mengutarakan keprihatinannya tentang risiko eskalasi dan juga menyerukan untuk menahan diri.
Dilaporkan jika sebagian besar rudal dan drone ditembak jatuh oleh sistem pertahanan Iron Dome penjajah Israel, dan juga dengan bantuan dari Amerika Serikat, Inggris dan Prancis. (*/Mey)