Internasional, gemasulawesi – Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, diketahui akan melakukan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Antony Blinken, di Washington DC.
Dalam pertemuan yang akan dilakukan pada hari Selasa, 9 April 2024, waktu Amerika Serikat, Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, akan mendorong penyelidikan penuh, transparan dan juga mendesak atas kematian 7 pekerja bantuan di Jalur Gaza pekan lalu, yang termasuk diantaranya 3 warga negara Inggris.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Inggris, mengatakan jika Menteri Luar Negeri Inggris, David Cameron, akan menggarisbawahi jika kematian pekerja bantuan kemanusian World Central Kitchen benar-benar tidak dapat diterima.
“David Cameron juga akan menekankan jika perubahan besar perlu dilakukan untuk menjamin keselamatan pekerja bantuan di lapangan di Jalur Gaza,” bunyi pernyataan tersebut.
Diketahui jika kematian 7 pekerja bantuan kemanusiaan World Central Kitchen dalam serangan yang dilakukan oleh pasukan penjajah Israel di Jalur Gaza minggu lalu menuai kecaman dari dunia internasional.
Kementerian Luar Negeri Inggris juga menyebutkan jika David Cameron juga akan melakukan diskusi dengan Antony Blinken mengenai jalan menuju gencatan senjata yang berkelanjutan.
“Topik lain yang akan dibahas adalah tentang pengiriman bantuan kemanusiaan dalan jumlah yang lebih besar ke Jalur Gaza,” tambah mereka.
Sementara itu, pesawat-pesawat tempur penjajah Israel dilaporkan telah membom sebuah gedung dewan di kamp Maghazi di Jalur Gaza tengah, menewaskan beberapa orang, termasuk dengan Wali Kota Kotamadya Maghazi, kemarin, 8 April 2024, waktu Palestina.
Hal tersebut diketahui diungkapkan oleh kantor media pemerintah di Jalur Gaza.
Kantor media pemerintah Gaza menyatakan jika Wali Kota Kotamadya Maghazi, yang diketahui bernama Hatem Al-Ghamri, berdedikasi pada pekerjaannya dan melayani masyarakat Maghazi hingga saat-saat terakhirnya.
Hingga sekarang, sebanyak 33.207 warga Palestina dilaporkan telah tewas di Jalur Gaza sejak perang dimulai pada tanggal 7 Oktober 2023.
Perang juga menyebabkan 75.933 orang lainnya terluka. (*/Mey)