Pendudukan Penjajah Israel, Rakyat Palestina di Yerusalem Timur Sebut Tidak Punya Pilihan Selain Tetap Kuat

Ket. Foto: Rakyat Palestina di Yerusalem Timur Mengatakan jika Mereka Tidak Memiliki Pilihan Lain Selain Tetap Kuat
Ket. Foto: Rakyat Palestina di Yerusalem Timur Mengatakan jika Mereka Tidak Memiliki Pilihan Lain Selain Tetap Kuat Source: (Foto/Instagram/@unrwa)

Internasional, gemasulawesi – Samer dan Omar merupakan rakyat Palestina yang tinggal di Yerusalem Timur.

Dalam pertemuannya dengan awak media, Samer dan Omar mengakui jika beberapa waktu yang lalu, tepatnya di hari Jumat, mereka bangun pagi-pagi dengan harapan dapat melaksanakan salat Jumat di komplek Masjid Al-Aqsa.

Samer dan Omar mengatakan jika Masjid Al-Aqsa terletak hanya sekitar 45 menit dari rumah mereka di Issawiya di Yerusalem Timur yang berada di bawah pendudukan penjajah Israel.

Baca Juga:
Sidang ICJ Hari Ketiga, Mesir Tegaskan Pendudukan Penjajah Israel yang Berkepanjangan di Palestina Adalah Ilegal

Samer dan Omar mengungkapkan jika saat keduanya tiba di Gerbang Damaskus, yang merupakan pintu masuk utama yang digunakan warga Palestina ke kota tua Yerusalem, mereka dihentikan oleh pasukan penjajah Israel yang menyuruh mereka untuk pulang kembali.

“Mereka mulai mendorong kami dan kemudian memukuli Omar dengan tongkat,” kata Samer.

Omar diketahui mendapatkan pukulan yang lebih berat dibandingkan dengan Samer.

Baca Juga:
Alasan Kekacauan dan Kekerasan Akibat Runtuhnya Ketertiban Sipil, Badan Pangan PBB Hentikan Pengiriman Bantuan ke Gaza Utara

Sepotong kulit di kakinya tampak seperti terbakar dan dia juga kesakitan serta tidak dapat berjalan.

Samer melanjutkan jika pasukan penjajah Israel menginginkan rakyat Palestina keluar dari tanah mereka dan melupakan tanah air mereka sendiri.

“Namun, kami tidak memiliki pilihan selain tetap kuat,” ujarnya.

Baca Juga:
Agresi Masih Berlanjut, Kucing Jalanan Hangatkan Hari Kaum Anak di Jalur Gaza

Samer menyatakan jika pada akhirnya, ini adalah pendudukan militer.

“Kami tidak akan pernah meninggalkan tempat ini, apapun yang penjajah Israel lakukan,” tegasnya.

Diketahui jika sejak perang meletus di tanggal 7 Oktober 2023 lalu, kehidupan warga Palestina yang hidup di bawah pendudukan militer penjajah Israel menjadi lebih sulit jika dibandingkan dengan sebelumnya.

Baca Juga:
Harus Tinggal di Kamp Pengungsian, Kaum Anak Jalur Gaza Menemukan Kegembiraan dengan Bermain Layangan

Tidak lama setelah perang, ribuan pasukan penjajah Israel dikerahkan di kota tua Yerusalem, serta lingkungan di sekitarnya.

Penjajah Israel memberlakukan penutupan dan juga pembatasan pergerakan yang ketat terhadap warga Palestina dengan membatalkan semua izin militer untuk memasuki kota tersebut untuk rakyat Palestina di Tepi Barat.

“Pada hari setelah tanggal 7 Oktober, terutama setelah beberapa hari dan minggu pertama, pasukan penjajah Israel memberlakukan jam malam yang ketat setelah jam 5 sore,” jelas Abu Mohammad, salah satu warga Palestina yang mengelola sebuah toko dan tinggal di Yerusalem.

Baca Juga:
Sidang ICJ, Arab Saudi Sebut Penjajah Israel Tidak Merahasiakan Niat untuk Memperluas Pemukiman Ilegal

Dia menambahkan jika tidak seorang pun rakyat Palestina yang diizinkan berdiri di jalan setelah jam 5 sore, meskipun tinggal di Yerusalem. (*/Mey)

...

Artikel Terkait

wave
Musim Dingin, Anak Gaza Dilaporkan Mengenakan Hazmat untuk Tetap Hangat dan Kering

Anak-anak di Jalur Gaza kini mengenakan hazmat untuk menjaga diri mereka tetap hangat dan kering saat musim dingin saat melanda.

Situasi Semakin Memburuk, Tentara Penjajah Israel Tembaki Warga Palestina yang Mendekati Truk Bantuan di Jalur Gaza

Pasukan penjajah Israel dikabarkan menembaki warga Palestina yang mendekati truk bantuan kemanusiaan di Jalur Gaza.

Lakukan Agresi dengan Tindakan Tidak Manusiawi, Disebutkan Sebabkan Penjajah Israel Ditempatkan di Luar Negara yang Beradab

Melakukan agresi dengan tindakan yang tidak manusiawi, menyebabkan penjajah Israel ditempatkan di luar negara yang beradab di dunia.

Menderita, Rakyat Palestina Disebutkan Tunjukkan Kemampuan Khas untuk Melawan Taktik Kelaparan, Pengungsian dan Degradasi Penjajah Israel

Warga Palestina dikatakan menunjukkan kemampuan khas mereka untuk melawan taktik pengungsian, kelaparan dan juga degradasi penjajah Israel.

Perang Belum Berakhir, Amnesti International Tegaskan Penjajah Israel Harus Akhiri Pendudukan Brutal di Palestina

Amnesti Internasional menegaskan dalam pernyataannya bahwa penjajah Israel harus mengakhiri pendudukan mereka yang brutal di Palestina.

Berita Terkini

wave

Tim DVI Polri Selesaikan Identifikasi Korban Kecelakaan Helikopter BK117 D3 di Kalsel

Semua jenazah korban helikopter jatuh di Kalimantan Selatan berhasil diidentifikasi oleh Tim DVI Polri dengan proses teliti.

Remaja 16 Tahun Diamankan Terkait Kematian Mahasiswi di Indekos Ciracas

Polisi amankan remaja FF (16) terkait dugaan penganiayaan mahasiswi IM (23) yang ditemukan tewas di indekos Ciracas.

Ledakan Misterius di Pondok Cabe Ilir, Tujuh Korban dan Delapan Rumah Rusak

Ledakan di Pondok Cabe Ilir, akibat tabung gas, menewaskan tujuh korban, rusak delapan rumah, penyelidikan forensik masih berlangsung.

Koperasi Didorong Kelola Tambang, Pemerintah Siapkan Regulasi dan Modal Awal

Pemerintah siapkan aturan baru beri koperasi hak kelola tambang hingga 2.500 hektare, dukung ekonomi lokal dan kesejahteraan masyarakat.

Kasus Penyiksaan Anak di Kebayoran Lama: EF Terungkap Bukan Ayah Kandung, Dijerat Pasal Perlindungan Anak

Polri ungkap EF bukan ayah kandung AMK. Bersama SNK, ia ditetapkan tersangka penyiksaan anak dan terancam hukuman berat.


See All
; ;