Internasional, gemasulawesi – Hingga kini, diketahui jika agresi masih dilakukan oleh penjajah Israel di Jalur Gaza yang juga membuat anak-anak Gaza menderita.
Namun, bukan hanya manusia saja yang menderita karena perang Palestina yang hingga kini masih terus berlanjut, tetapi, hewan seperti kucing jalanan juga ikut menderita.
Untuk banyak kaum anak di Jalur Gaza, bermain bersama dengan kucing-kucing jalanan tersebut membuat mereka menemukan penghiburan tersendiri di saat perang melanda.
Menurut laporan, kucing-kucing tersebut bahkan ikut meringkuk bersama dengan anak-anak Palestina yang terlantar di bawah tenda-tenda yang tipis yang kini dijadikan tempat tinggal sementara sebagai sarana perlindungan dari cuaca yang dingin, serta perang yang brutal.
Beberapa anak di Jalur Gaza mengatakan jika mereka melakukan yang terbaik untuk melindungi kucing-kucing jalanan dari kematian akibat cuaca dingin dan juga kelaparan.
“Kucing-kucing malang ini tidak dapat menyelamatkan diri dari serangan penjajah Israel,” kata Subhi Elian, salah seorang anak laki-laki yang masih berusia 12 tahun yang mengungsi bersama keluarganya ke Rafah.
Subhi Elian menambahkan jika kucing-kucing itu tidak dapat menemukan makanan di jalanan seperti biasanya.
“Mereka juga menjadi korban perang penjajah Israel bersama dengan kami di Jalur Gaza,” katanya.
Disebutkan jika kehadiran kucing-kucing jalanan itu juga menghangatkan hari dan hati anak-anak Gaza yang harus hidup di tengah peperangan.
Baca Juga:
Musim Dingin, Anak Gaza Dilaporkan Mengenakan Hazmat untuk Tetap Hangat dan Kering
Elian mengungkapkan jika sebulan yang lalu, dia bersama dengan keluarganya terpaksa harus melarikan diri dari rumah mereka di Kota Gaza dan berlindung di Rafah.
Elian mengakui jika saat terbangun, dia melihat 2 kucing jalanan tidur di sampingnya.
“Saat melihat mereka, saya merasakan kesedihan yang luar biasa,” ujarnya.
Elian menyatakan jika dia menangis karena merasa kucing-kucing itu juga menderita akibat perang.
“Mereka tidak dapat bicara untuk meminta bantuan, mereka hanya datang ke tenda dan kemudian tidur,” ucapnya.
Subhi Elian melanjutkan jika dia berbagi makanan dengan kucing-kucing barunya.
“Kami kelaparan, namun, setidaknya kami dapat hidup bersama lebih lama sehingga kami akhirnya mendapatkan lebih banyak makanan keesokan harinya,” terangnya. (*/Mey)